Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Krim Wajah Berumur 2.700 Tahun, Bukti Pria Pakai Kosmetik sejak Dulu

Kompas.com - 10/02/2021, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah temuan menarik berhasil diungkap oleh tim peneliti gabungan dari China dan Jerman.

Tim tersebut rupanya menemukan krim wajah berusia 2.700 tahun di situs penggalian Liujiawa di China utara.

Menariknya, krim wajah itu menurut peneliti justru diperuntukkan bagi pria dan dipakai untuk membuat wajah tampak putih. Temuan ini pun menjadi bukti penggunaan kosmetik tertua untuk pria di China.

Baca juga: Ditemukan, Makam Kaisar China dengan 5.000 Selir yang Gemar Membunuh

Seperti dikutip dari Phys, Rabu (10/2/2021), tim peneliti gabungan bekerja di situs penggalian yang dulunya merupakan kota bernama Luijiawa, ibu kota negara bagian yang disebut Rui.

Kota tersebut masuk dalam periode sejarah China yang disebut Periode Musim Semi dan Musim Gugu, periode 300 tahun antara 771 dan 476 SM.

Periode Musim Semi dan Musim Gugur berakhir ketika China bersatu di bawah Dinasti Qin.

Saat melakukan pengalian yang diidentifikasi sebagai wilayah Bangsawan, peneliti menemukan senjata penguburan perunggu.

Namun, tak hanya itu, peneliti juga menemukan wadah yang terbuat dari perunggu berisi krim wajah.

Krim berwarna kuning-putih itu diperkirakan berumur sekitar 2.700 tahun. Krim terbuat dari lemak hewan dan moonmilk, sejenis lumpur karbonat yang ditemukan di beberapa goa. Moonmilk akan berubah menjadi bubuk putih saat dikeringkan.

Peneliti berpendapat, bangsawan menggunakan krim itu di muka untuk membedakan dengan orang-orang dari kalangan biasa. Kemungkinan lain adalah krim digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Bagaimana Hutan Batu Shilin di China Terbentuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com