Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Bahasan D-dimer pada Pasien Covid-19, Apa Sih Itu?

Kompas.com - 09/02/2021, 09:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Pembekuan darah pada pasien Covid-19

Pembekuan darah menjadi salah satu yang menyebabkan beberapa orang dengan Covid-19 mengembangkan sakit parah.

Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti yang menulis di Jurnal Radiology.

Melansir Medical News Today, meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana virus SARS-CoV-2 menyebabkan kematian, laporan klinis menunjukkan bahwa orang dengan Covid-19 parah mengembangkan pnemonia, sindrom gangguan pernapasan akut dan kegagalan banyak organ.

Usia dan kondisi medis yang mendasari, menjadi faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena Covid-19 parah.

Dalam kumpulan artikel yang diterbitkan dalam jurnal Radiology, para ahli menyoroti sebagian besar dari penderita Covid-19 parah menunjukkan tanda-tanda pembekuan darah yang dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa.

Pembekuan darah merupakan mekanisme alami sebagai respons tubuh terhadap cedera. Tapi, saat gumpalan terbentuk dalam pembuluh darah, ini dapat membatasi aliran darah.

Kejadian tersebut dikenal sebagai trombus, yang dapat menyebabkan keadaan darurat medis yang parah.

Apabila trombus terlepas dan menyebar ke bagian tubuh lain, disebut sebagai embolus.

Emboli yang mencapai paru-paru, otak, atau jantung, dapat mengancam jiwa.

Trombus dan emboli menjadi masalah pada orang dengan Covid-19, karena virus corona dapat menginfeksi sel di paru-paru.

Baca juga: Saran Ahli Gizi soal Makanan yang Harus Dikonsumsi Pasien Covid-19

Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan sesak napas.

"Dari analisis semua data medis, laboratorium, dan pencitraan yang tersedia saat ini tentang Covid-19, menjadi jelas bahwa gejala dan tes diagnostik tidak dapat dijelaskan hanya dengan gangguan ventilasi paru," ujar Profesor Edwin van Beek dari Queens Medical Research Institute di Universitas Edinburgh di Inggris.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa infeksi virus dapat mengaktifkan jalur pembekuan darah.

Para ahli percaya, proses ini berkembang sebagai mekanisme untuk membatasi penyebaran infeksi virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com