Penelitian yang telah dipublikasikan di Nature Geoscience ini menemukan, bahwa ada perubahan kecil pada orbit Bumi dan bertambahnya lapisan es di kutub yang menyebabkan pergantian fase lembab dengan curah hujan tinggi menjadi periode panjang yang hampir sepenuhnya kering.
Bagi orang-orang pada masa itu, hal tersebut mengakibatkan perubahan drastis pada kondisi kehidupan yang kemungkinan menyebabkan perpindahan besar-besaran di Afrika Utara.
Sementara masa subur di wilayah Sahara sendiri berlangsung selama lima ribu tahun dengan kelembaban tersebar di Afrika Utara hingga pantai Mediterania.
"Kami telah menambahkan beberapa potongan penting pada perubahan lanskap Sahara di masa lalu yang membantu untuk lebih memahami evolusi manusia dan sejarah migrasi," tambah Blanchet.
Ia juga menambahkan, kombinasi data spesimen dengan hasil simulasi komputer sangat penting untuk memahami apa yang mengendalikan fase lembab dan kering Afrika Utara pada masa lalu.
Mempelajari hal tersebut sangat berarti karena diperkirakan kawasan Afrika akan mengalami kekeringan hebat sebagai akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Baca juga: Bukti Gurun Sahara Pernah Hijau Makin Nyata, Ini Temuan Terbarunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.