Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: 4 Fakta Peningkatan Aktivitas Gempa Januari 2021 Dibandingkan 2020

Kompas.com - 21/01/2021, 07:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa selama Januari 2021 telah terjadi peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Berikut 4 fakta peningkatan aktivitas gempa bumi Bulan Januari 2021.

1. Lebih aktif daripada tahun 2020

Daryono mengatakan bahwa wilayah Indonesia saat ini tampaknya memang sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan yang guncangaannya dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga: BMKG: Aktivitas Gempa yang Dirasakan Selama September 2020 Meningkat

 

"Selama periode tanggal 1 hingga 20 Januari 2021 saja,  BMKG sudah mencatat gempa dirasakan sebanyak 52 kali," kata Daryono.

Jumlah ini tergolong tinggi, banyangkan sejak tanggal 1 hingga 20 Januari 2021 hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan, kecuali hanya 2 hari saja yaitu tanggal 10 dan 17, tidak terjadi gempa yang dirasakan oleh masyarakat.

Bahkan pada tanggal 14 Januari 2021 lalu di wilayah Indonesia terjadi gempa yang guncanganya dirasakan oleh masyarakat sebanyak 8 kali.

Baca juga: [HOAKS] Gempa Mamuju, BMKG Bantah Intruksikan Warga Tinggalkan Mamuju

 

"Tentu saja hal ini tidak lazim, karena dalam 20 hari saja sudah terjadi aktivitas gempa dirasakan sebanyak lebih dari 50 kali," ujarnya.

Sebab, jika melihat data jumlah aktivitas gempa bumi yang dirasakan masyarakat pada bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 54 kali.

Sedangkan, untuk saat ini, baru 20 hari saja jumlah gempa dirasakan sudah setara dengan jumlah gempa dirasakan selama sebulan pada Januari 2020.

2. Penyebab gempa belum diketahui

"Adanya femomena peningkatan aktivitas gempa ini belum dapat diketahui sebabnya," ucap dia.

Baca juga: Gempa Majene Miskin Gempa Susulan, Begini Analisis BMKG

 

Sejumlah alat berat membersihkan puing reruntuhan bangunan kantor gubernur Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu  (20/1/2021). Memasuki hari keenam Pasca gempa bumi sebagian bangunan yang terdapak kerusakan berat kini mulai dibersihkan menggunakan alat berat. ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc.ANTARA FOTO/AKBAR TADO Sejumlah alat berat membersihkan puing reruntuhan bangunan kantor gubernur Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). Memasuki hari keenam Pasca gempa bumi sebagian bangunan yang terdapak kerusakan berat kini mulai dibersihkan menggunakan alat berat. ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc.

Namun demikian, is menegaskan bahwa yang pasti gempa bumi adalah proses pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber gempa setelah mengalami akumulasi medan tegangan yang sudah berlangsung sejak lama.

3. Aktivitas gempa sulit dijelaskan

Disebutkan bahwa gejala meningkatnya aktivitas gempa pada waktu-waktu tertentu masih sulit diterangkan.

Ada dugaan, perubahan pola tegangan global, regional, bahkan lokal tampaknya dapat menerangkan gejala ini.

Baca juga: 4 Fakta Gempa Majene, Miskin Susulan hingga Sulit Diprediksi

 

Tetapi terkonsentrasinya aktivitas gempa pada kawasan dan kurun waktu tertentu saat ini sudah dapat dilakukan dengan mudah.

4. Perlu mitigasi gempa sejak dini

Daryono berkata, untuk saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mengenali dan membedakan berbagai ragam kejadian bencana gempa yang terjadi.

Hal ini penting dilakukan untuk kepentingan kajian bahaya dan risiko gempa untuk tujuan mitigasi agar dapat memperkecil dampak kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur serta menghindari jatuhnya korban baik manusia yang tidak perlu terjadi.

Baca juga: Gempa Majene Miskin Gempa Susulan, Begini Analisis BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com