Studi tersebut menemukan bahwa 76 persen pasien dalam penelitian ini, sebanyak 1.265 dari 1.655 pasien mengatakan bahwa mereka masih memiliki gejala.
Gejala Covid-19 kelelahan atau kelemahan otot dilaporkan sebesar 63 persen, sedangkan 26 persen mengalami kesulitan tidur.
Studi ini juga mengamati 94 pasien yang tingkat antibodi darahnya tercatat pada puncak infeksi sebagai bagian dari percobaan lain.
Saat pasien-pasien ini melakukan tes Covid-19 setelah enam bulan, tingkat antibodi penawar mereka 52,5 persen lebih rendah.
Para penulis studi mengatakan, hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan infeksi ulang Covid-19.
Baca juga: 7 Gejala Covid-19 Tak Biasa, dari Anosmia hingga Happy Hypoxia
Meskipun demikian, mereka mengatakan, sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengklarifikasi bagaimana kekebalan terhadap virus berubah dari waktu ke waktu.
Para ahli juga menegaskan kembali tentang ketidakpastian terkait konsekuensi kesehatan atau efek jangka panjang dari pandemi virus corona ini.
"Sayangnya, hanya ada sedikit laporan tentang gambaran klinis setelah (infeksi) Covid-19," kata mereka.
Mereka mengatakan, penelitian multidisiplin jangka panjang yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris akan membantu meningkatkan pemahaman dan membantu mengembangkan terapi untuk mengurangi efek jangka panjang Covid-19 pada banyak organ dan jaringan.
Baca juga: Kasus Tanpa Gejala Covid-19, Studi Temukan Antibodi Lebih Cepat Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.