Covid-19 Meningkatkan Risiko Kematian Pasien Gagal Jantung Dua Kali Lipat

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan, pasien yang menderita gagal ginjal akut hampir dua kali lebih mungkin meninggal dunia jika mereka tertular Covid-19.

Peneliti Dr. Amardeep Dastidar, konsultan ahli jantung intervensi di North Bristol NHS Trust dan Bristol Heart Institute di Inggris mengatakan, pasien gagal jantung dari segala usia harus dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi dan disarankan menjaga jarak sosial, serta memakai masker untuk mencegah infeksi.

"Hasil penelitian kami mendukung prioritas pasien gagal jantung untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 setelah tersedia," kata Dr. Dastidar.

Baca juga: Ahli: Risiko Kematian Covid-19 Lebih Rendah tapi Berpeluang Melonjak

Melansir WebMD, Gagal jantung adalah melemahnya kemampuan jantung secara progresif untuk memompa darah dan dapat menyebabkan sesak napas, pergelangan kaki bengkak, dan kelelahan.

Gejala yang memburuk secara tiba-tiba dan parah adalah keadaan darurat medis yang memerlukan rawat inap.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal ESC Heart Failure, 7 Januari lalu, melibatkan 283 pasien yang dirawat di satu rumah sakit dengan gagal jantung akut, para peneliti menemukan penurunan yang substansial, tetapi secara statistik tidak signifikan dalam penerimaan pasien untuk gagal jantung akut selama pandemi.

Dalam delapan minggu sebelum Covid-19, sebanyak 164 pasien dirawat, dibandingkan dengan 119 pasien yang dirawat setelah Covid-19.

"Temuan ini mungkin mencerminkan perhatian publik terkait jarak sosial pada awal lockdown, sehingga adanya keterlambatan pelaporan gejala, dan juga rasa cemas untuk dating ke rumah sakit," kata Dastidar dalam rilis berita jurnal.

Baca juga: 4 Alasan Merokok Tingkatkan Risiko Kematian akibat Covid-19