Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Virus Corona dari Orang Tanpa Gejala dan Tantangannya

Kompas.com - 10/01/2021, 12:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejak pandemi virus corona dimulai, para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat dibuat bingung dengan peran penyebaran orang tanpa gejala.

Berapa banyak orang yang menderita Covid-19, tetapi tidak atau hampir tidak ada gejala? Dan sejauh mana orang tanpa gejala itu berkontribusi pada penyebaran virus?

Para peneliti sekarang telah menetapkan angka yang lebih jelas.

Sebuah model baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Open Network minggu ini, yang dikembangkan oleh para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari total penularan Covid-19 berasal dari mereka yang tidak memiliki gejala.

Dengan kata lain, mayoritas penyebaran berasal dari silent carrier.

Baca juga: Orang Tanpa Gejala dan Bergejala Covid-19 Memiliki Jumlah Virus Sama

Para ahli sangat ingin memahami masalah penyebaran tanpa gejala karena pandemi lebih sulit untuk dikendalikan jika orang keluar dan menulari orang lain tanpa menyadari bahwa mereka sendiri sedang sakit.

Namun menurut Eili Klein, seorang profesor di departemen pengobatan darurat Universitas Johns Hopkins, tantangan dalam memahami orang tanpa gejala adalah istilah yang tidak spesifik.

“Ada masalah definisi. Apa artinya orang tanpa gejala?" ujar Klein yang tidak terlibat dalam penelitian terbaru seperti dilansir Huffington Post, Sabtu (9/1/2021).

Misalnya, beberapa orang menunjukkan gejala sebelumnya dan mungkin menyebarkan virus sebelum mereka menyadari bahwa mereka sakit.

"Orang lain mungkin tidak pernah mengembangkan gejala apa pun atau memiliki gejala yang begitu ringan sehingga mereka tidak merasakan gejala sama sekali, tetapi tetap menularkan virus," jelas Klein.

Model baru menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut tampaknya memainkan peran kunci dalam penyebaran Covid-19.

Sekitar 35 persen dari penyebaran tanpa gejala berasal dari orang-orang dalam kelompok pra-gejala tersebut, sementara 24 persen berasal dari mereka yang tidak pernah mengalami gejala.

Dan itu berarti bahwa beberapa upaya penyaringan saat ini - seperti pemeriksaan suhu biasa atau program pengujian yang sebagian besar menargetkan individu yang sakit parah - kemungkinan besar akan melewatkan banyak silent carrier.

Itulah mengapa para peneliti di balik studi baru ini menyerukan pengujian strategis terhadap orang yang tidak menunjukkan gejala.

Itu termasuk siapa saja yang terpapar orang yang positif Covid-19, serta pengujian luas untuk orang-orang yang berisiko lebih tinggi memaparkan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com