Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Mutasi Virus di AS, CDC Harap Pengurutan Genom Virus Corona Ditingkatkan

Kompas.com - 05/01/2021, 16:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada minggu ini, diharapkan hasil pengurutan genom dari laboratorium dapat segera dipelajari untuk mengetahui apakah varian baru virus corona ini dapat menyebabkan tantangan bagi vaksin virus corona.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO mengatakan para ilmuwan di Inggris dan tempat lain, telah mengambil sampel darah dari orang-orang yang telah divaksinasi.

Selanjutnya, sampel darah mereka akan dianalisis dan diuji di laboratorium untuk melihat apakah antibodi yang dibuat oleh vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan dapat melindungi dari virus corona baru.

Selain itu, Van Kerkhove menambahkan bahwa ilmuwan juga mengambil darah dari pasien yang terinfeksi varian baru virus SARS-CoV-2 dan mengujinya untuk melihat seberapa baik vaksin itu bekerja melawan infeksinya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tak Terkendali bisa Picu Varian Baru Virus Corona

 

Dua vaksin corona resmi di AS, Pfizer dan Moderna, sedang bekerja di laboratorium untuk melihat efektivitas vaksin dalam melawan virus corona baru.

"Respons kekebalan dari vaksin sangat mungkin melindungi terhadap varian virus baru," kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Rabu lalu.

Saat ini, tercatat varian baru corona di Inggris telah memiliki 17 mutasi yang disebut merupakan angka yang sangat tinggi.

Van Kerkhove menambahkan para ilmuwan juga melakukan tes untuk menilai kemajuran atau efikasi vaksin Covid-19 terhadap varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan yang tercatat memilii 22 mutasi virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com