Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Pengurutan Genom Ilmuwan Australia, Melacak Covid-19 Lebih Cepat

Kompas.com - 11/12/2020, 18:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber ABC,Reuters


KOMPAS.com- Ilmuwan Australia telah mengembangkan teknologi sekuensing atau pengurutan genom yang dapat lebih cepat melacak kasus Covid-19.

Teknologi sekuensing genom yang dikembangkan ini, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (11/12/2020), diklaim sangat cepat dalam melacak penularan Covid-19.

Metode pengurutan genom yang cepat ini diklaim hanya memerlukan waktu empat jam saja untuk melacak sumber kasus penularan virus corona, sehingga diharapkan dapat cepat menahan wabah di masa depan.

Dengan pengurutan genom, dapat membantu ilmuwan memantau perubahan kecil pada virus pada skala nasional maupun internasional untuk memahami bagaimana penyebarannya dan memberi wawasan tentang kasus terkait.

Baca juga: Bantu LIPI Urutkan Genom Virus Corona, Apa Itu Oxford Nanopore?

 

"Ketika kasus virus corona diidentifikasi (sebagai) 'misteri' baru, setiap menit dihitung," kata Ira Deveson, ilmuwan di Garvan Institute of Medical Research, dalam sebuah laporan, yang bekerja sama dengan University of New South Wales (UNSW).

Tes pengurutan genom untuk mencari sumber kasus penularan yang belum diketahui, seringkali hasilnya membutuhkan waktu lebih dari 24 jam.

Panjang genom virus corona baru, SARS-CoV-2, sekitar 30.000 huruf, tetapi cukup kecil jika dibandingkan dengan 3 miliar huruf yang menyusun DNA, atau asam deoksiribonukleat, dari genom manusia.

Saat mereplikasi dirinya, virus dapat mengubah tanda genetik dari inangnya.

Baca juga: 2 Perempuan di Balik Penemuan Gunting Genom Pemenang Nobel Kimia

 

"Dengan mengidentifikasi variasi genetik ini, kami dapat menetapkan bagaimana berbagai kasus virus corona saling terkait," kata ilmuwan Rowena Bull.

Lantas, bagaimana metode sekuensing genom atau pengurutan genom itu dilakukan?

Untuk menentukan dari mana asal kasus Covid-19, para ilmuwan akan mencari kasus lain yang mengandung materi genetik serupa dan menyusun pohon keluarga dari kasus terkait.

Metode yang paling umum digunakan yakni disebut dengan pengurutan genom nanopore. Rowena Bull yang juga pakar virologi dari Kirby Institute ini menjelaskan prosesnya yang dimulai dengan sampel positif Covid-19.

Halaman:
Sumber ABC,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com