"Penting bagi kami untuk memantau virus corona dan bahwa kami dapat mempelajari dampak dari tren ini pada kesehatan masyarakat dan pengobatan klinis," kata Armstrong.
Untuk meningkatkan pengurutan genom virus corona ini, CDC telah memberikan bantuan dana sebesar 15 juta dollar AS pada sejumlah laboratorium kesehatan di negara bagian sejak Desember 2020 lalu.
Pada bulan September dan Desember, CDC juga telah memberikan sekitar 8 juta dollar AS pada tujuh laboratorium universitas.
Selama ini, Amerika Serikat telah dikritik karena tidak cukup banyak mengurutkan sampel virus.
Baca juga: Teknologi Pengurutan Genom Ilmuwan Australia, Melacak Covid-19 Lebih Cepat
Sejak awal pandemi Covid-19, AS telah mengirimkan sekitar 57.000 urutan genom ke GISAID, yakni database genom terpusat yang digunakan negara-negara di seluruh dunia.
Untuk perbandingan, Inggris memiliki infeksi yang jauh lebih sedikit, tetapi telah mengirimkan sekitar 141.000 rangkaian genom ke GISAID.
Armstrong mencatat bahwa Inggris dan beberapa negara lain memiliki sistem genom yang lebih terpusat untuk melakukan pengurtan.
Sementara di berbagai jenis laboratorium di Amerika Serikat baik milik federal, negara bagian, akademik dan swasta, sedang melakukan pekerjaan yang lain.