KOMPAS.com- Video viral beberapa waktu lalu yang menayangkan seorang polisi mengadu owa ungko dengan anjing dan primata tersebut mati tak lama setelah peristiwa itu, menjadi perhatian publik.
Tindakan oknum tersebut menyita perhatian publik dan para konservasionis satwa. Sebab, owa adalah salah satu satwa dilindungi.
Diketahui bahwa primata owa yang ada dalam video viral tersebut adalah jenis owa ungko bernama latin Hylobates agilis yang berasal dari Sumatera.
Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi, Bidang Zoologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. drh. R. Taufiq Purna Nugraha, M.Si mengatakan owa tersebut adalah satwa dilindungi.
Baca juga: Kelahiran Owa Jawa dan Peran Manusia Mengendalikan Jual Beli Ilegal
Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 ke 7.
"Tentu saja kepemilikan satwa lindungan tidak bisa sembarangan," kata Taufiq saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/12/2020).
Taufiq mengatakan owa ungko yang persebarannya sebagian besar di hutan Sumatera ini hidupnya secara arboreal, yakni sebagian besar waktunya berada di pepohonan.
"Hidupnya pun dalam kelompok kecil. Predator yang diketahui pun hanya ular, macan dahan dan mungkin elang," ungkap Taufiq.
Saat ada predator owa ungko akan menghindar dan mengeluarkan alarm call, yakni suara peringatan untuk memberitahu kawanannya untuk menghindari predator.
Ciri fisik primata ini menurut Buku Panduan Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi yang disusun LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia adalah sebagai berikut.
"Untuk agilis (owa ungko) di Sumatera, namun secara data persebaran agilis yakni dari Malaysia, semenanjung Thailand sampai Sumatera," imbuh Taufiq.
Lebih lanjut Taufiq menegaskan bahwa Agile Gibbon ini adalah primata atau satwa dilindungi yang terancam punah dengan status Endangered berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Baca juga: Selamatkan Primata Terlangka di Dunia, Ahli Bikin Jembatan Buatan
Taufiq menambahkan bahwa primata ini memiliki ciri khas unik pada suaranya.
"Suara nyanyian (owa ungko) di pagi hari, yang paling khas dari primata ini," kata dia.
Selain itu, ternyata primata berlengan panjang ini merupakan hewan monogami, yang hanya setia pada satu pasangan seumur hidup.
Oleh sebab itu, sebagian besar mamalia ini hidup dalam kelompok kecil. Kendati demikian, owa khas Indonesia tidak hanya yang berasal dari Sumatera.
Taufiq mengatakan ada total 7 jenis owa yang merupakan primata endemik Indonesia. Di antaranya owa jenggot putih, owa bilau, owa serudung, owa Jawa, dan owa kalawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.