"Sehingga, durasi ketampakan gerhananya relatif singkat," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).
Namun, Marufn mengatakan bahwa gerhana bulan ini sangat sulit dibedakan dengan bulan purnama biasa jika tidak memakai alat bantu optik.
"Dengan teleskop, baru dapat diidentifikasi bagian paras bulan yang menggelap sedikit karena gerhana," jelasnya.
Puncak bulan purnama kali ini terjadi pada tanggal 30 November 2020, tepatnya pukul 16. 29 WIB, beberapa menit sebelum puncak gerhana bulan penumbra parsial terjadi.
Baca juga: Nanti Malam, Ada Bulan Purnama Strawberry dan Gerhana Bulan Penumbra
Bagi wilayah Indonesia timur, puncak purnama akan beriringan dengan terbit bulan. Sementara itu, bagi wilayah Indonesia barat dan tengah, puncak purnama terjadi sebelum terbit bulan.
Sehingga, bulan akan terbit di arah timur-timur laut, berkulminasi di arah utara sekitar tengah malam dan terbenam keesokan harinya di arah barat-barat laut.
Bulan purnama kali ini juga dinamakan dengan Bulan Embun Penuh atau Full Frost Moon. Penamaan ini karena di bulan ini, embun beku mulai terbentuk sebagai pertanda masuknya awal musim dingin di belahan bumi utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.