Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) adalah organ departementasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan–kebijakan Nahdlatul Ulama dalam ranah falakiyah, yaitu ilmu astronomi yang ditujukan bagi pelaksanaan aspek–aspek ibadah Umat Islam. LFNU ada di tingkat pusat (PBNU), propinsi (PWNU) hingga kabupaten / kota (PCNU). Lembaga Falakiyah PBNU berkedudukan di Gedung PBNU lantai 4, Jl. Kramat Raya no. 164 Jakarta Pusat.

Membedah Rencana Misi Antariksa Hope di Mars

Kompas.com - 25/11/2020, 18:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Hendro Setyanto & Ma’rufin Sudibyo

KOMPAS.com - Sebuah kehormatan bagi kami saat berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah internasional yang diselenggarakan secara daring (webinar) bertajuk Hope Science Journey. Kegiatan ilmiah tersebut diselenggarakan tim sains Emirates Mars Mission dari Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC) bekerja sama dengan badan antariksa Uni Emirat Arab.

Hope Science Journey bertujuan mengupas aspek–aspek observasional yang ditopang pemodelan matematis yang sedang dan akan dilakukan dalam misi antariksa Emirates Mars Mission. Aspek–aspek tersebut dipaparkan oleh delapan ilmuwan dan insinyur MBRSC, di mana seluruhnya masih berusia muda dan hampir seluruhnya adalah perempuan.

Seperti diketahui Emirates Mars Mission (EMM) adalah misi antariksa tak–berawak antarplanet pertama yang digelar Uni Emirat Arab dan juga yang pertama untuk negara–negara Islam atau berpenduduk mayoritas Muslim sejagat. Target EMM adalah planet Mars atau dikenal pula sebagai Marikh dalam literatur ilmu falak klasik.

Sebagai kuda kerja adalah wahana antariksa Misabar al–‘ Amal yang disebut juga Hope. Hope berbentuk kubus dengan berat 1.350 kg (termasuk 800 kg propelan Hidrazin) yang mengangkut tiga instrumen: kamera cahaya tampak EXI, spektrometer inframerah EMIRS dan spektrometer ultraungu EMUS.

Al– ‘Amal ditujukan untuk meneliti dinamika lapisan atmosfer Mars secara menyeluruh hingga ke lapisan terbawah (troposfer).

Hope merupakan kolaborasi MBRSC bersama dengan Colorado University's Laboratory for Atmospheric and Space Physics dan Arizona State University. Meluncur ke langit pada 19 Juli 2020 silam dengan dorongan roket angkut Mitsubishi H-2A no. F42 dari landasan peluncuran Tanegashima (Jepang), Hope dijadwalkan tiba di Mars pada 9 Februari 2021 mendatang.

Jarak yang ditempuh sebesar 380,5 juta kilometer dan pada saat Hope Science Jouney digelar, Hope telah mengarungi jarak 297,5 juta kilometer dengan kelajuan sebesar 94.000 km/jam.

Hope Science Journey diikuti oleh para ilmuwan, pendidik, mahasiswa dan pelajar yang berasal dari negara–negara Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Amerika Serikat dan Indonesia. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) adalah satu–satunya peserta dari Indonesia.

Bagi LFNU, kegiatan ilmiah ini juga menunjukkan ilmu falak tak sekedar terkungkung pada rutinitas perhitungan–pengukuran waktu–waktu ibadah. Namun lebih dari itu, dalam perspektif hubungan dengan Tuhan, menjadi sarana menjelajahi dan lebih memahami alam raya sebagai bagian mempertebal keimanan.

Sementara dalam perspektif hubungan antar manusia, kegiatan sejenis tak sekedar sebatas membangkitkan romantika atas sebuah peradaban yang pernah mengalami masa keemasan di masa silam. Namun juga menjadi upaya merintis kembali kebangkitan dalam lapangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Atmosfer Mars yang kita ketahui

Layaknya Bumi, Mars juga memiliki atmosfer meskipun lebih tipis. Puncak lapisan teratasnya (yakni termosfer) berada di ketinggian 230 km dari paras Mars, bandingkan dengan termosfer Bumi yang puncaknya di ketinggian 700 km.

Selain tipis, tekanan udara paras Mars sangat kecil, yakni hanya 1% tekanan udara paras Bumi. Komposisi atmosfer Mars sangat didominasi gas karbondioksida yang mencapai 95,32% disusul dengan gas nitrogen (2,6 %). Hanya ada sedikit gas oksigen (0,17 %) dan air dalam bentuk uap (0,03 %).

Orbit Mars lebih jauh ke Matahari dibanding orbit Bumi, sehingga Mars menerima sinar Matahari lebih sedikit. Namun ukuran Mars hanya separuh Bumi dan memiliki periode rotasi hampir sama serta kemiringan sumbu rotasi yang hampir sama pula. Kombinasi hal–hal itu menyebabkan selimut udara Mars pada dasarnya mirip dengan atmosfer Bumi.

Dinamika penyinaran Matahari pada atmosfer Mars menghasilkan beragam fenomena cuaca seperti badai debu, pusaran debu, awan orografis dan erosi–sedimentasi aeolian. Distribusi penyinaran Matahari yang tak seragam juga membentuk fenomena tudung es kutub Mars dan bekuan karbondioksida.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com