Banyak orang yang mengalami serangan panik akut, salah mengartikan serangan panik tersebut sebagai serangan jantung.
Itu karena adanya gejala yang mirip, seperti nyeri pada dada, mual, dan berkeringat.
Sehingga tak jarang, orang datang ke instalasi gawat darurat berulang kali, namun saat diperiksa tidak ada masalah pada jantungnya.
Biasanya dokter akan merujuk pasien ke psikiater yaitu dokter spesialis kejiwaan.
Dari psikiater, pasien bisa mengetahui bahwa dirinya mengalami serangan panik atau gangguan panik.
Seseorang bisa mengalami serangan panik pada saat mau disuntik, berada di keramaian, saat akan presentasi, dan berbagai kondisi lainnya.
Serangan panik dan gangguan panik masih bisa ditangani. Sehingga, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater yang akan melakukan evaluasi dan menegakkan diagnosis.
Terapi yang dilakukan biasanya meliputi psikoterapi dan psikoedukasi dengan atau tanpa psikofarmaka (obat).
Baca juga: 4 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Gangguan Kecemasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.