Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid 2020 TY1 Lewat Dekat Bumi, Bisakah Dilihat Mata Telanjang?

Kompas.com - 07/11/2020, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir pekan di minggu pertama bulan November ini, benda langit berupa asteroid 2020 TY1 akan lewat dekat bumi.

Dijelaskan oleh astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, asteroid 2020 TY1 adalah asteroid yang dekat-bumi kelas Apollo, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.

Pada Sabtu (7/11/2020), asteroid ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 14,7 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan atau setara 5,6 juta kilometer.

Baca juga: Fenomena Langit November 2020: Ada Asteroid hingga Hujan Meteor Leonid

Kenapa diberi nama Asteroid 2020 TY1?

Perhimpunan Astronomi Internasional memiliki sistematika untuk mengidentifikasi benda-benda langit mini seperti asteroid dan komet, mengingat jumlah penemuannya yang sangat banyak dalam kurun dasawarsa terakhir.

Sementara, nama-nama mitologis yang ada di kebudayaan-kebudayaan di Bumi sangat terbatas.

Umumnya, secara tradisional, nama-nama mitologis digunakan untuk menamai benda-benda langit.

Dengan sistem identifikasi tersebut, ilmuwan dapat menjamin sebuah asteroid atau komet adalah khas dan tidak tertukar dengan asteroid atau komet yang lain.

"2020 TY1 menunjukkan asteroid itu ditemukan pada tahun 2020, tepatnya pada paruh pertama bulan Oktober 2020 (letter T)," jelas Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

Dalam paruh kedua Oktober itu yaitu antara tanggal 1 hingga 15, asteroid ini adalah asteroid baru ke-24 yang ditemukan dalam rentang waktu tersebut.

Bisakah dilihat dengan mata telanjang?

Marufin menegaskan bahwa fenomena yang satu ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, meskipun objeknya lumayan besar untuk ukuran asteroid.

"Secara visual kita tidak bisa melihatnya. Sehingga tidak ada ketampakan yang langsung terlihat yang bisa dikenali," ujarnya.

Ukuran asteroid 2020 TY1 ini sendiri memiliki diameter 106 meter.

Baca juga: Wahana NASA Bocor, Terlalu Banyak Kumpulkan Sampel Asteroid Bennu

Objek ini tidak bisa dilihat karena ia melintas pada jarak 5,6 juta kilometer dari Bumi.

"Sehingga sangat redup dengan tingkat terang di sekitar magnitudo +18 atau 40 kali lebih redup dibanding Pluto," jelasnya.

Untuk dapat mengamatinya sebenarnya membutuhkan teleskop dengan cermin obyektif berdiameter besar yakni sekitar 100 cm atau lebih agar bisa melihatnya di langit gelap.

Mengenai fenomena asteroid 2020 TY1 yang lewat dekat bumi ini, tidak memiliki efek apapun terhadap Bumi, karena gravitasi asteroid ini sangat kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com