Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Ancam Krisis Ketahanan Pangan, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 02/11/2020, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Urban farming

Peneliti Bioteknologi Hewan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Endang Tri Margawati menambahkan, terlepas dari berbagai problem yang ada, masa pandemi memang mendorong berbagai inovasi muncul di masyarakat demi bertahan dalam ketidakpastian pandemi.

Salah satu inovasi yang ramai dilakukan dan dianggap baik untuk menjaga keluarga dari dampak krisis ketahanan pangan, setidaknya per rumah tangga adalah urban farming.

"Urban farming termasuk dalam pertanian terintegrasi," kata dia.

Banyak contoh yang sudah dilakukan banyak orang dari urban farming ini, yaitu seperti menanam padi di perkarangan rumah (non-sawah), tanaman padi hidroponik, tanam padi berumur pendek, ataupun tanaman padi terintegrasi dengan pemeliharaan ikan.

Perihal krisis pangan dari sisi ketersediaan protein hewani, Endang menyatakan, kita tidak perlu khawatir, karena Indonesia adalah negara bahari.

"Selain itu, penduduk kita sudah terbiasa memelihara hewan piaraan seperti ayam, kambing dan domba, sapi, dan kerbau jadi seharusnya masih bisa terpenuhi protein hewani tersebut," ujarnya.

Baca juga: Ahli: Jamur Pangan Alternatif di Tengah Pandemi Ancam Ketahanan Pangan

Pemerintah siapkan banyak program ketahanan pangan 

Untuk menjaga kebutuhan masyarakat dan terhindar dari krisis ketahanan pangan, Kementerian Pertanian sebagai lembaga teknis yang bertanggung jawab dalam bidang pertanian (pangan) juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa pandemi.

"Berbagai program telah dipersiapkan," kata Tahlim Sudaryanto selaku Profesor Riset Bidang Ekonomi Pertanian di Kementerian Pertanian dalam kesempatan yang sama.

Beberapa program yang telah dipersiapkan tersebut diantaranya sebagai berikut:

- Peningkatan kapasitas melalui food estate

- Diversifikasi produksi dan konsumsi pangan

- Fasilitasi cadangan pangan di berbagai daerah

- Fasilitasi pemasaran komoditas pertanian melalui Toko Tani Indonesia

- Beberapa paket jejaring pengaman sosial

Para ahli mengingatkan, bahwa menjaga ketahanan pangan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 ini tidak bisa hanya dilakukan oleh para pencetus kebijakan, melainkan masyarakat juga harus terlibat, supaya setidaknya bisa menjaga kesejahteraan pangan individu dan keluarganya sendiri.

Oleh karena itu, kata Handoko, jika Anda bisa membuat inovasi dan ide baru yang dapat diadopsi untuk kebutuhan pangan pribadi dan orang di sekitar Anda, itu sudah sangat baik dilakukan sebagai sistem pertahanan pangan berkelanjutan.

Baca juga: 5 Kandungan Gizi Jamur Pangan, dari Protein hingga Serat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com