KOMPAS.com- Kemarin Jumat (30/10/2020), Provinsi Izmir, Turki diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo M 7,0 yang terjadi pada siang hari pukul 13.51 waktu setempat.
Kepala Bidang Informai Gempabumi dan Peringatan Dini Tunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, mekanisme sumber gempa ini berupa patahan atau sesar dengan mekanismer pergerakan turun (normal fault).
"Gempa ini dipicu oleh adanya aktivitas Sesar Sisam (Sisam fault)," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).
Sesar Sisam dekat Pulau Samos, Yunani ini pecah dekat Mederes Graben, wilayah bersejarah panjang gempa dengan sesar turun (normal fault).
Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Turki dan Yunani, Tak Berdampak pada Indonesia
"Karena mekanisme patahannya yang bergerak turun dan hiposenter gempanya sangat dangkal hanya sekitar 6 km maka wajar jika gempa ini memicu terjadinya tsunami," ujarnya.
Sehingga, pada peristiwa gempa dan tsunami lokal tersebut membuat kerusakan bangunan dan mengakibatkan korban jiwa.
Daryono mengingatkan, gempa dan tsunami yang terjadi di Turki ini bisa menjadi pembelajaran penting bagi kita semua.
Baca juga: Waspada Sesar Aktif Gempa Bumi di Aceh, Begini Analisis BMKG
Terutama bagi yang tinggal di wilayah Indonesia dengan kondisi seismik aktif dan memiliki banyak jalur sesar aktif di dasar laut.
"Kejadian gempa bumi di Pulau Samos, Yunani yang berdampak sampai ke Turki itu sebenarnya adalah kejadian sebagai pengingat kita," ujarnya.
Gempa yang terjadi di laut atau selat Indonesia juga banyak terjadi, terutama sesar aktif yang berada di bawah laut juga banyak jumlahnya.