Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ampuh Menghentikan Keinginan Makan Manis dan Asin

Kompas.com - 19/10/2020, 19:29 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah selalu merasa lapar? Saat ini menginginkan makanan manis, tapi setengah jam kemudian Anda merasa ngidam makanan asin?

Jika kebiasaan ini tak segera diatasi, tentu berat badan bisa melonjak naik dan risiko berbagai penyakit juga akan meningkat.

Ahli diet terdaftar, Anna Taylor, MS, RD, LD dari Cleveland Clinic mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut ada baiknya Anda melupakan diet.

"Berfokuslah untuk membangun kebiasaan makan yang sehat dan terkontrol, pilih porsi makanan yang penuh dengan nutrisi, kemudian kurangi kalori Anda sepanjang hari," saran Taylor.

Baca juga: Minuman Manis Kepung Remaja Indonesia, Saatnya Ada Cukai Gula

Hal lain yang perlu diingat adalah jangan pernah melewatkan waktu makan. Biasakan untuk makan secara teratur sepanjang hari. Hal ini dapat membantu mengendalikan keinginan mengidam makanan.

"Jaga waktu makan besar dan camilan dengan konsisten,” kata ahli diet terdaftar Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD.

"Makan sarapan dalam satu atau dua jam setelah bangun, dan beri jarak tidak lebih dari empat hingga enam jam di antara waktu makan."

Ditambahkan Jennifer Willoughby, RD, CSP, LD, sertakan sumber protein dalam setiap makanan dan camilan, untuk membantu rasa kenyang dan menahan keinginan ngidam makanan tertentu.

Begitu juga ketika keinginan makan manis atau asin muncul, pilihlah makanan dengan nilai gizi, seperti kacang-kacangan, buah segar dan yoghurt tawar, atau cokelat hitam dengan kandungan kakao 70 persen.

Hindari mengonsumsi minuman manis, seperti diet soda. Pasalnya, minum minuman yang dimaniskan secara artifisial tidak akan berpengaruh pada berat badan, justru lebih cenderung memperbesar lingkar pinggang Anda - yang mana ini bisa berefek buruk pada kesehatan.

“Pemanis buatan cenderung membuat kita makan berlebihan,” jelas ahli diet Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD.

Bahkan beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan, pemanis buatan membuat tubuh menolak insulin. Ini dapat meningkatkan kemungkinan kita terkena prediabetes atau diabetes, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Kental Manis Tinggi Kandungan Gula, Perhatikan Konsumsinya pada Anak

 

Ilustrasi ngemilgpointstudio Ilustrasi ngemil

Selain itu, selalu siapkan camilan di dalam tas, agar Anda bisa langsung mengonsumsinya saat mulai terasa lapar.

Sehingga, saat waktu makan besar berikutnya tiba, bukan perut Anda yang akan menentukan menu makanan, melainkan pikiran yang tenang yang akan memutuskannya dengan bijaksana.

Langkah berikutnya yang harus dilakukan menurut Brigid Titgemeier, MS, RDN, LD, adalah melatih kembali selera makan. Bukan hanya menghindari makanan manis, tapi juga asin.

Alih-alih memilih keripik kentang, Anda bisa memilih kacang-kacangan tanpa garam atau singkong rebus yang mengenyangkan.

Dengan membangun kebiasaan baru, akan muncul selera makan baru. Sepotong kue yang dulu terasa manis menurut Anda, akan mulai terasa terlalu manis.

Sehingga, sebuah apel akan cukup untuk memuasakan keinginan makan manis.

Begitu juga dengan makanan asin. Setelah terbiasa mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan olahan atau makanan cepat saji, Anda akan merasa ayam goreng tepung terlalu asin untuk Anda.

Baca juga: Ngidam Makanan Tertentu Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi, Benarkah?

 

Ilustrasi bekerja sambil ngemilgrinvalds Ilustrasi bekerja sambil ngemil

Kenali pemicunya

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang makan berlebihan. Apakah Anda makan berlebihan karena stress? Atau mungkin karena Anda menderita diabetes?

Jika Anda merasa stress, cobalah berolahraga atau bermeditasi untuk menenangkan diri.

“Ada baiknya Anda selalu menyiapkan sebotol air di meja, di mobil, dan juga di tas, untuk menghindari dehidrasi,” ujar Patton.

Dawn Noe, RD, LD, CDE menyarankan, jika Anda menderita diabetes dan gula darah Anda rendah saat mengidam makanan, makanlah 15 gram karbohidrat (segelas jus buah 100 persen) untuk menormalkannya.

“Tapi hindari coklat. Itu memakan waktu terlalu lama untuk dicerna dan tidak akan meningkatkan gula darah dengan cepat," katanya memperingatkan.

Meski tampak sepele, nyatanya lingkungan sekeliling Anda sangat berperan dalam mengendalikan nafsu makan.

Anda akan lebih mudah melakukan perubahan pola makan, ketika orang-orang di sekeliling Anda melakukan hal yang sama. Jadi, tak ada salahnya bergabung dalam program penurunan berat badan.

Selain itu, Anda juga bisa meminta bantuan profesional, seperti psikolog dan ahli gizi untuk membantu mengatasi kebiasaan makan secara emosional.

Baca juga: Hati-hati, Terlalu Banyak Garam Bisa Lemahkan Sistem Imun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com