Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Faktor Risiko Kepikunan dari Usia hingga Kurang Konsumsi Garam

Kompas.com - 07/03/2020, 11:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pikun bukan hanya persoalan usia yang sudah lanjut atau lansia, akan tetapi kepikunan disebutkan adalah pengaruh dari pola hidup sejak muda.

"Perilaku Anda saat usia muda sangat berpengaruh terhadap otak Anda di usia (lanjut) nanti, pikun atau demensia itu terjadi karena gangguan fungsi pada saraf otak," kata Dr Yuda Turana seorang Dokter Saraf, di Unika Atma Jaya Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Menurut dia, tidak semua orang lansia cepat mengalami kepikunan, karena kondisi pikun atau demensia dipengaruhi dari beragam faktor risiko.

Oleh sebab itu, cara untuk memperlambat ataupun mencegah demensia adalah mengenali faktor-faktor risiko seperti berikut.

Baca juga: Ahli: Jangan Maklum dengan Pikun, Itu akibat Pola Hidup Saat Muda

1. Usia

Seiring bertambah usia bertambah, prevalensi demensia pun bertambah. Pada usia 65 tahun prevalensi demensia sekitar 10 persen, usia 75 tahun adalah 15 persen, dan usia 85 tahun menjadi 35-50 persen.

"Prevalensi akan terus meningkat saat usia mencapai 90 tahun," kata Yuda.

2. Wanita

Terdapat 50 juta orang dengan demensia Alzheimer di dunia, dua dari tiga Orang Dengan Demensia (ODD) tersebut adalah perempuan.

Wanita disebutkan berisiko lebih tinggi menjadi ODD karena angka harapan hidup wanita lebih tinggi daripada pria, yaitu di usia 79 tahun, sehingga kejadian demensia pada wanita yang tersensus lebih tinggi.

Baca juga: Terbukti, Ganja Bisa Melawan Kepikunan

Selain itu, pengaruh hormon estrogen. Hormon estrogen pada perempuan sangat besar perannya terhadap berbagai organ, termasuk otak.

"Apalagi ketika wanita mengalami menopause, berarti jumlah hormon ini berkurang dan tidak teratur di darah, termasuk aliran ke otak," kata dia.

Untuk diketahui, kepikunan adalah pengaruh dari gangguan fungsi pada otak manusia.

3. Obesitas

Yuda mengatakan beberapa penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara obesitas dan fungsi kognitif yang menurun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com