Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Jangan Maklum dengan Pikun, Itu akibat Pola Hidup Saat Muda

Kompas.com - 06/03/2020, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pikun selalu diidentikkan dengan gejala normal seseorang telah memasuki usia lanjut atau lansia, tapi jangan maklum dengan pikun karena itu bisa jadi akibat gaya hidup saat muda.

Berdasarkan data tahun 2018 oleh Alzheimer's Disease International Report, Orang Dengan Demensia (ODD) pada tahun 2016 di Indonesia disetimasikan mencapai 1,2 juta orang.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat hingga 2 juta pada tahun 2030, dan menjadi 4 juta pada tahun 2050.

Menurut Dokter Saraf, Dr Yuda Turana SpS , jangan maklum dengan pikun, seberapa pikun otak kita di usia senja atau lansia sangat tergantung kepada perilaku kita saat masih muda.

Baca juga: Hipertensi Tak Terkontrol Berisiko Pikun di Usia Senja

Bahkan, kondisi saat janin dan bayi sangatlah berpengaruh terhadap otak kita di usia lanjut.

"Berapa muda pun usia Anda, perilaku Anda saat ini sangat berpengaruh terhadap otak Anda di usia lansia," kata Yuda dalam acara bertajuk Stop Galau, Dampaknya Dapat Terasa di Hari Tua, di Unika Atma Jaya Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Hal itu disebabkan, bahwa kepikunan atau demensia seringkali merupakan akumulasi dari kebiasaan buruk selama bertahun-tahun, bukan hanya faktor usia yang sudah tua.

Dijelaskan oleh Yuda, ada sebuah penelitian yang dilakukan Liewellyn, Kuzma, dkk, dan diterbitkan dalam jurnal JAMA pada tahun 2018.

Baca juga: Tes Saraf Penciuman Bisa Deteksi Demensia Sejak Dini

Penelitian itu menunjukkan bahwa gaya hidup berperan signifikan menyebabkan demensia Alzheimer dan meningkatkan risiko demensia lainnya.

"Perilaku Anda saat usia muda sangat berpengaruh terhadap otak Anda di usia nanti, pikun atau demensia itu terjadi karena gangguan fungsi pada saraf otak," ujar dia.

Yuda berkata, generasi muda adalah investasi orang tua di masa mendatang. Sadar sejak dini akan dapat menjadikan kehidupan di masa tua lebih bermakna.

Adapun, jika usia Anda sudah mencapai 60 tahun meskipun tidak ada keluhan, sebaiknya Anda tetap memeriksakan diri ke rumah sakit.

Namun, bagi Anda yang saat ini berusia di bawah 60 tahun tetapi memiliki keluhan dan faktor risiko, sebaiknya Anda juga memeriksakan diri.

Oleh sebab itu, Yayasan Alzheimer's Indonesia (ALZI) menggalakkan kampanya ELPHIE Youth, agar meningkatkan kesadaran anak muda akan risiko demensia yang disebabkan oleh gaya hidup sejak muda.

ELPHIE itu sendiri adalah singkatan dari Elevate, Love, Passion, Humanity, Inclusivity, dan Engage.

"Generasi muda berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup ODD, lansia dan diri sendiri," kata DY Suharya, Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik dan Founder Alzheimer's Indonesia.

Baca juga: Temuan Baru: Ngorok Bikin Orang Pikun

Selain kesadaran akan dampak gaya hidup terhadap demensia di usia lanjut, generasi muda juga diharapkan dapat berperan aktif berkontribusi dalam berbagai keahliannya, guna menciptakan lingkungan ramah demensia dan ramah lansia di Indonesia.

Senada dengan itu, CEO BenihBaik.com, Andy F Noya, dalam kesempatan yang sama juga menyambut kerjasama mendukung gerakan ELPHIE Youth dari ALZI.

"Saya suka dengan tagline kegiatan ini "Jangan Maklum dengan Pikun". Jadi ini tujuannya baik dan berdampak sosial, dan kita harus mendorong anak muda berperan aktif dalam kegiatan sosial ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com