Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Geologi Asteroid Vesta, Mungkin Ungkap Pembentukan Planet

Kompas.com - 06/03/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Sci News


KOMPAS.com - Misteri geologi pada asteroid Vesta telah lama menarik perhatian ilmuwan, sejak ditemukan pertama kalinya oleh Heinrich Wilhelm Olbers pada 29 Maret 1807. Ilmuwan menilai pembentukan planet mungkin bisa dipelajari dari asteroid ini.

Asteroid Vesta adalah asteroid terbesar kedua dan satu-satunya yang terlihat oleh mata tanpa bantuan. Asteroid ini berputar sekali dalam 5,34 jam dan mengorbit Matahari dalam 3,63 tahun.

Melansir Sci News, Jumat (6/3/2020), asteroid Vesta memiliki bentuk orbit ellipsoidal dengan dimensi radial 283x279x223 kilometer.

Karena ukuran asteroid ini sangat besar, Vesta diyakini tubuhnya dapat dibedakan dengan inti dan mantel, seperti planet Bumi.

Baca juga: Asteroid Raksasa Mendekat, Bisa Hancurkan Bumi jika Tabrakan

Tabrakan antara asteroid di sabuk utama memungkinkan mereka meninggalkan orbitnya dan menempuh jarak yang cukup jauh di Tata Surya ini. Akibatnya, tabrakan asteroid berpotensi terjadi dengan benda-benda planet lainnya.

"Vesta sangat menarik bagi para ilmuwan yang mencoba memahami lebih banyak lagi tentang (material) apa yang membentuk suatu planet, bagaimana mereka berevolusi," ungkap Profesor Fred Jourdan, penulis utama penelitian ini.

Asteroid menarik bagi ilmuwan

Profesor Jourdan menjelaskan asteroid vesta adalah satu-satunya asteroid utuh yang menunjukkan diferensiasi lengkap dengan inti logam, mantel silikat dan kerak basaltik tipis.

"Dalam arti itu, seperti planet bayi. Karenanya lebih mudah bagi ilmuwan untuk memahaminya mdaripada mengatakan ini sebuah planet berbatu yang sepenuhnya berkembang, besar," jelas dia.

Baca juga: Dibanding Sebelumnya, Bumi Lebih Sering Dihantam Asteroid Besar

Pada tahun 2011, Vesta dikunjungi kali pertamanya oleh pesawat luar angkasa milik Badan Antariksa Amerika (NASA), Dawn. Ketika diamati oleh pesawat ini, asteroid ini memiliki sejarah geologi yang lebih kompleks dari yang pernah diperkirakan sebelumnya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta, Profesor Jourdan dan timnya menganalisa lebih lanjut sampel meteorit vulkanik yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di Antartika.

Sampel tersebut diidentifikasi dari asteroid Vesta yang jatuh ke Bumi. Analisa ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang asteroid ini.

"Dengan menggunakan teknik data argon-argon, kami memperoleh serangkaian usia yang sangat tepat untuk meteorit, yang memberi kami empat informasi penting tentang garis waktu di Vesta," jelas Profesor Jourdan.

Profesor Jourdan menjelaskan data menunjukkan asteroid Vesta aktif secara vulkanik selama setidaknya 30 juta tahun setelah pembentukan aslinya, yang terjadi sekitar 4,565 juta tahun lalu.

Baca juga: Asteroid Raksasa Berdekatan dengan Bumi Malam Ini, Tampak di Eropa

"Meskipun ini mungkin tampak pendek, sebenarnya jauh lebih lama daripada yang diprediksi oleh kebanyakan model numerik lainnya, dan tidak terduga untuk asteroid sekecil itu," sambung dia.

Mengingat semua elemen radioaktif menyediakan panas seperti alumunium-26 akan benar-benar hancur pada saat itu.

Halaman:
Sumber Sci News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com