Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Hewan: Kenapa Ikan Cupang Jantan Suka Bertarung?

Kompas.com - 12/10/2020, 08:03 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber bettafish

KOMPAS.com - Ikan cupang memiliki pesona yang sangat indah, hingga banyak kolektor rela mengeluarkan uang lebih untuk memiliki nama latin Betta ini.

Tak cuma cantik, salah satu yang menarik dari ikan ini adalah sifatnya yang agresif dan suka bertarung untuk mempertahankan wilayahnya.

Sifat agresif ikan cupang bahkan sudah dikenal sejak berabad lalu. Ikan air tawar satu ini sepertinya adalah petarung seumur hidup.

Ikan cupang pertama kali ditemukan di Asia Tenggara sekitar tahun 1800-an. Hingga kini, habitatnya banyak ditemukan di sejumlah negara termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam.

Berbicara tentang habitat ikan cupang, mereka sebenarnya hidup di air sawah atau genangan air. Kepopulerannya terdengar luas ketika petani membawanya ke kota.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Ikan Cupang Mengeluarkan Banyak Gelembung?

Ikan cupang segera terkenal karena sifatnya yang sangat agresif dan dapat ditarungkan. Hal ini pula yang secara khusus membuat banyak orang di masa lalu membiakkan cupang.

Dilansir Betta Fish edisi 6 Mei 2017, ikan cupang diadu sudah sejak ratusan tahun lalu hingga Raja Siam mengenakan pajak khusus untuk pertarungan ikan cupang. Adu ikan cupang pun mungkin kini masih dilakukan.

Pertarungan ikan cupang

Tidak semua ikan cupang menjadi petarung seumur hidup. Hanya ikan yang secara khusus dikembangbiakkan untuk petarungan atau yang dijualbelikan seperti ikan cupang splendens atau cupang yang paling umum dijual sebagai hewan peliharaan.

Saat bertarung, ikan cupang sering kali merusak sisik, insang, dan ekor lawan mereka dengan menggigit dan mengobrak-abrik.

Salah satu ikan dalam petarungan sengit itu bisa mati, entah karena infeksi yang muncul karena bertarung atau stres.

Dengan kata lain, sengaja menarungkan ikan cupang adalah sesuatu yang kejam.

Kenapa ikan cupang jantan bertarung?

Ikan cupang adalah makhluk agresif dan sangat teritorial, yakni sangat menjaga wilayahnya.

Ikan cupang siap bertarung saat melihat ke arah kaca.Dinda Zavira Oktavia/KOMPAS.com Ikan cupang siap bertarung saat melihat ke arah kaca.

Ketika ada seekor ikan cupang jantan memasuki wilayah lain yang ada ikan cupang jantannya, keduanya akan segera menunjukkan agresi. Perkelahian mungkin tak berlangsung sengit mengingat ruang aquarium yang sempit.

Perkelahian dimulai saat ikan cupang mulai mengembangkan sirip dan mengeluarkan insang agar tampak dua kali lebih besar.

Hal ini bertujuan untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti lawan. Jika itu tidak berhasil, mereka akan saling menggigit sampai salah satu ikan cupang mundur.

Oleh sebab itu, jangan pernah menyatukan dua ikan cupang jantan dalam satu wadah tanpa sekat yang memisahkan keduanya.

Ikan cupang juga berjuang mendapatkan makanan. Mereka bisa makan sebanyak apapun yang diberikan di penangkaran.

Namun di alam liar, mereka harus menemukan atau memburu makanan sendiri untuk bertahan hidup.

Dalam skenario tersebut, ketika dua ikan cupang jantan berkumpul, tidak ada mentalitas kelompok. Mereka berusaha sekeras mungkin mencukupi kebutuhan untuk bertahan hidup.

Selain menjaga wilayah dan makanan, ikan cupang jantan juga akan bertarung saat melindungi sarang yang berbentuk buih atau gelembung dan telurnya.

Seperti dibahas sebelumnya, ketika ikan cupang kawin, si cupang jantan akan meniupkan gelembung di permukaan air sebagai sarang telur nantinya.

Foto dirilis Kamis (1/10/2020), memperlihatkan seekor ikan cupang jenis halfmoon dilatih untuk disiapkan mengikuti kontes di aquarium milik peternak Tiano Morello di Bogor, Jawa Barat. Di tengah lesunya sejumlah penjualan selama pandemi Covid-19, ikan cupang (Betta sp.) justru muncul menjadi primadona seiring banyaknya peminat dan penjualan yang melonjak pesat.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Foto dirilis Kamis (1/10/2020), memperlihatkan seekor ikan cupang jenis halfmoon dilatih untuk disiapkan mengikuti kontes di aquarium milik peternak Tiano Morello di Bogor, Jawa Barat. Di tengah lesunya sejumlah penjualan selama pandemi Covid-19, ikan cupang (Betta sp.) justru muncul menjadi primadona seiring banyaknya peminat dan penjualan yang melonjak pesat.

Bagaimana dengan cupang betina?

Betina umumnya kurang agresif dibandingkan si jantan. Kendati demikian, mereka masih bisa sangat teritorial dan akan bertarung satu sama lain.

Ikan cupang betina dapat hidup berdampingan dengan damai dalam kelompok ikan cupang betina, yang disebut perkumpulan.

Betina umumnya akan agresif dengan betina lain untuk sementara waktu dalam perkumpulan sampai urutan kekuasaan alami ditetapkan.

Misalnya, dalam tangki 20 galon dengan 9 ikan cupang betina, satu akan menetapkan dirinya sebagai alfa dan yang lain akan tunduk padanya dan membentuk bungkusan kecil mereka sendiri.

Asalkan tidak ada ikan cupang baru yang ditambahkan, mengganggu ekosistem, mereka kemungkinan akan hidup damai tanpa insiden.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Apakah Ikan juga Tidur?

Habitat yang lebih besar adalah yang terbaik, memberikan setiap cupang cukup ruang untuk mengklaim ruangnya sendiri.

Tanaman yang lebat dan tempat persembunyian memberi ikan cupang tempat yang aman untuk bersembunyi dari intimidasi dan untuk menghilangkan stres.

Jangan pernah menambahkan jantan ke wadah tempat cupang betina berkumpul.

Sebenarnya bisa dikatakan bahwa Ikan cupang akan saling bertarung jika:

  1. Tangki terlalu kecil untuk ekosistem komunitas
  2. Tidak cukup ruang untuk bersembunyi
  3. Ikan lainnya menyerupai ikan cupang
  4. Ikan lainnya berwarna cerah
  5. Ikan lainnya memiliki sirip yang panjang
  6. Ikan lainnya juga agresif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com