Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gel Cair di Paru-paru Pasien Covid-19 Kritis, Apa Itu?

Kompas.com - 11/10/2020, 12:14 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Eurekalert

KOMPAS.com - Studi menemukan, ada gel cair pada paru-paru beberapa pasien Covid-19 parah atau yang meninggal karena gagal napas.

Para peneliti kini telah mengetahui apa sebenarnya kandungan dalam gel tersebut.

Temuan yang dilakukan Universitas Umeå, Swedia ini pun membawa para peneliti ke terapi baru pengobatan Covid-19 yang efektif.

"Sudah ada terapi yang memperlambat produkti pembentukan gel atau memecah gel melalui enzim. Temuan kami juga dapat menjelaskan kenapa kortison tampaknya berpengaruh pada Covid-19," kata Urban Hellman, peneliti dari Universitas Umeå.

Baca juga: Setelah Demo UU Cipta Kerja, Ini Langkah Cegah Angka Covid-19 Naik

Dilansir Eurekalert, Selasa (6/10/2020), ketika pasien Covid-19 dengan kondisi kritis dipindai, tampak ada bercak putih di sekitar paru-paru.

Selain itu, otopsi dari beberapa pasien Covid-19 yang meninggal menunjukkan paru-paru jenazah dipenuhi cairan gel bening, sangat mirip dengan kondisi paru-paru orang yang tenggelam.

Sebelumnya para ilmuwan tidak mengetahui kenapa ada cairan gel bening di paru-paru pasien Covid-19 dalam kondisi kritis atau yang telah meninggal.

Namun akhirnya, sekelompok peneliti di Translational Research Center di Universitas Umeå mengetahui bahwa gel itu terdiri atas zat hialuronat, merupakan polisakarida dalam kelompok glikosaminoglikan.

Adanya asam hialuronat dalam tubuh manusia adalah hal yang normal.

Asam hialuronat memiliki berbagai fungsi di setiap jaringan berbeda. Namun umumnya, zat ini bertindak sebagai karakteristik penting dalam jaringan ikat.

Selain itu, asam hialuronat berperan dalam tahap awal penyembuhan luka.

Asam hialuronat pun banyak diproduksi secara sintesis di industri kecantikan untuk augmentasi bibir dan perawatan anti keriput.

Augmentasi bibir adalah jenis prosedur yang bertujuan meningkatkan kepenuhan bibir melalui pembesaran dengan menggunakan pengisi seperti asam hialuronat.

Karena asam hialuronat dapat mengikat sejumlah besar air di jaringan molekul panjang, ia dapat membentuk zat mirip gel.

Proses inilah yang memicu kerusakan di alveoli paru-paru pasien Covid-19 dan mengakibatkan pasien membutuhkan perawatan ventilator dan dalam kasus terburuk mereka meninggal karena gagal napas.

Saat ini, obat yang disebut Hymecromone digunakan untuk memperlambat produksi asam hialuronat pada penyakit lain seperti serangan kandung empedu.

Ada juga enzim yang secara efektif dapat memecah asam hialuronat.

Baca juga: Pengobatan HIV Tak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS

Sebagai contoh, enzim ini dapat digunakan jika perawatan kecantikan yang tidak berhasil harus dihentikan secara tiba-tiba.

Bahkan kortison mengurangi produksi asam hialuronat. Dalam sebuah penelitian di Inggris, data awal menunjukkan efek positif pada perawatan dengan obat kortison Dexamethasone pada pasien COVID-19 yang sakit parah.

"Sebelumnya diasumsikan bahwa hasil awal yang menjanjikan akan dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi kortison secara umum, tetapi selain keyakinan tersebut, kortison juga dapat mengurangi produksi asam hialuronat, yang dapat mengurangi jumlah jeli di paru-paru," kata Urban Hellman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com