Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan HIV Tak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS

Kompas.com - 06/10/2020, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Kombinasi obat antivirus yang biasa digunakan untuk mengobati HIV tidak memberi efek menguntungkan bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Sebuah penelitian yang sudah ditinjau sejawat mengatakan ini adalah hasil awal uji coba obat secara acak yang dilakukan dalam skala besar.

Ilmuwan Inggris dari Universitas Oxford yang menjalankan uji coba RECOVERY pada bulan Juni mengatakan bahwa hasil awal menunjukkan tak ada manfaat dari obat lopinavir-ritonavir dalam menurunkan risiko kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Temuan lengkap yang terbit di jurnal medis The Lancet, dikatakan ada 23 persen dari mereka yang diberi obat HIV meninggal dalam 28 hari setelah pengobatan dimulai. Sementara pasien yang mendapat perawatan biasa, tercatat 22 persen meninggal.

Baca juga: Usai Hapus Unggahan, CDC Akhirnya Akui Penyebaran Covid-19 di Udara

Perawatan dengan obat HIV juga tidak mengurangi lamanya pasien dirawat di rumah sakit atau kemungkinan mereka akan menggunakan ventilator.

"Hasil dari uji coba ini menunjukkan bahwa obat HIV bukan pengobatan yang efektif untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," kata Profesor Martin Landray dari Departemen Kesehatan Populasi Nuffield di Universitas Oxford, yang ikut memimpin uji coba RECOVERY dilansir Reuters, Selasa (6/10/2020)

ABBV.N Kaletra dari AbbVie Inc. adalah kombinasi dari obat lopinavir dan ritonavir, yang digunakan bersama untuk melawan HIV.

Perusahaan telah meningkatkan pasokannya sebelum diputuskan apakah obat itu dapat digunakan untuk mengobati Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juli menghentikan uji coba lopinavir-ritonavir setelah diketahui gagal mengurangi risiko kematian.

Uji coba RECOVERY obat lopinavir-ritonavir melibatkan 1.616 pasien yang menerima obat, dan 3.424 menerima perawatan biasa saja.

Sementara itu, tim RECOVERY Oxford telah memeriksa keefektifan berbagai perawatan COVID-19. Secara keseluruhan, mereka telah melibatkan 13.000 pasien Covid-19.

Percobaan yang mempelajari deksametason, steroid, menemukan bahwa obat itu mengurangi tingkat kematian pasien yang membutuhkan oksigen.

Kelompok lain menemukan obat malaria hydroxychloroquine, yang dipakai oleh Presiden AS Donald Trump, tidak bermanfaat sebagai pengobatan Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Ancam Ibu dan Anak, Ini 4 Seruan Himpunan Profesi Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com