Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Gajah Zimbabwe Diduga karena Bakteri Haemorrhagic Septicemia

Kompas.com - 05/10/2020, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Otoritas Zimbabwe mencurigai penyakit bakteri yang disebut haemorrhagic septicaemia menjadi penyebab kematian lebih dari 30 gajah di wilayah setempat.

Hal ini masih dugaan dan perlu tes lebih lanjut untuk memastikan.

Di akhir Agustus lalu, puluhan gajah di Zimbabwe dikabarkan mati mendadak.

Kejadian ini tak lama setelah temuan ratusan bangkai gajah di negara tetangga Botswaana.

Baca juga: Cyanobacteria, Penyebab Ratusan Gajah di Botswana Mati Misterius

Pakar di Botswana sempat dibuat bingung oleh kematian ratusan gajah itu.

Namun pada pertengahan September lalu, otoritas setempat mengungkap kematian ratusan gajah disebabkan oleh Cyanobacteria.

Cyanobacteria adalah bakteri beracun yang dapat muncul secara alami di genangan air dan terkadang mekar dan menjadi besar, yang dikenal sebagai ganggang hijau biru.

Diberitakan sebelumnya, para ilmuwan Botswana mengatakan bahwa perubahan iklim mungkin memicu insiden ini - yang dikenal sebagai toxic bloom - karena bakteri itu menyukai air hangat.

Para ahli mengatakan, Botswana dan Zimbabwe adalah rumah bagi setengah dari 400.000 gajah di benua Afrika.

"Gajah di Botswana dan sebagian Zimbabwe berada pada tingkat historis yang tinggi. Tapi di tempat lain di benua Afrika, terutama kawaasn hutan, populasi gajah berkurang drastis," kata Chris Thouless, kepala penelitian di Save the Elephants.

"Populasi yang lebih tinggi sama dengan risiko yang lebih besar dari penyakit menular," kata Thouless seperti diberitakan Reuters, Selasa (29/9/2020).

Dia menambahkan, perubahan iklim dapat memberikan tekanan pada populasi gajah karena pasokan air berkurang dan suhu meningkat. Keadaan ini berpotensi meningkatkan kemungkinan wabah patogen.

Direktur Jenderal Otoritas Taman dan Pengelolaan Satwa Liar Zimbabwe Fulton Mangwanya mengatakan kepada komite parlemen pada hari Senin (28/9/2020), sejauh ini ada 34 gajah di Zimbabwe yang mati.

"Tidak mungkin kalau hanya penyakit ini saja akan berdampak serius secara keseluruhan pada kelangsungan hidup populasi gajah," katanya.

Baca juga: 22 Gajah di Zimbabwe Mati, Diduga karena Infeksi Bakteri

"Wilayah barat laut Zimbabwe memiliki populasi gajah yang banyak dan wabah penyakit ini mungkin merupakan manifestasi dari hal itu, khususnya di musim kemarau yang panas di mana gajah stres karena persaingan untuk mendapatkan air dan sumber makanan."

Post mortem pada beberapa gajah yang mati menunjukkan hati dan organ lain yang meradang, kata Mangwanya.

Gajah ditemukan berbaring tengkurap, menandakan kematian mendadak.

Vernon Booth, konsultan pengelolaan satwa liar yang berbasis di Zimbabwe, mengatakan kepada Reuters bahwa sulit untuk menghitung populasi gajah Zimbabwe saat ini.

Dia memperkirakan jumlahnya bisa mendekati 90.000, naik dari 82.000 pada tahun 2014 ketika survei nasional terakhir dilakukan, dengan asumsi bahwa sekitar 2.000-3.000 ekor gajah meninggal setiap tahun karena berbagai sebab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com