Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Mandiri Dalam Riset Covid-19

Kompas.com - 21/09/2020, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Adapun menurut UU No 24 Tahun 2007, penanggulangan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.

Tentu memerlukan kerja keras, cerdas dan saling bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut di atas.

Integrasi riset

Bencana seperti pandemi Covid-19 menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. Cukup banyak negara di dunia yang mengalami resesi ekonomi sebagai dampak dari pandemi ini.

Penanggulangan pandemi Covid-19 harus bisa dikemas baik sehingga bisa menjadi sarana edukasi ke masyarakat untuk lebih paham akan pentingnya tanggap bencana meskipun kondisi sekarang banyak menyebut sebagai adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat tangguh bencana.

Di tengah perlombaan riset Covid-19 di dunia, tentu diperlukan langkah baru dan tepat yang bisa mengintegrasikan riset penanggulangan Covid-19 sehingga mampu mewujudkan kemandirian bangsa.

Pemerintah telah memasukkan Riset Kebencanaan dan Kesehatan menjadi salah satu fokus yang tertuang dalam Prioritas Riset Nasional Tahun 2020-2024. Bahkan, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membawa dunia riset Indonesia makin maju.

Pemerintah sendiri telah membentuk konsorsium untuk menangani Covid-19. Konsorsium yang beranggotakan lembaga penelitian di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN seperti LIPI, beberapa perguruan tinggi (PT), Penelitian dan Pengambangan (Litbang) Kementerian Kesehatan serta melibatkan dunia usaha baik swasta maupun BUMN mempunyai fokus membantu mencegah, mendeteksi cepat Covid-19 melalui riset dan inovasi seperti vaksin, suplemen, pengobatan, alat kesehatan dan teknologi kesehatan.

Integrasi riset Covid-19 bisa dilakukan dari riset hulu sampai hilir dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Indonesia sebagai negara dengan tingkat keragaman hayati sangat tinggi tentu memiliki potensi besar dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Peluang ini sudah dimanfaatkan oleh beberapa peneliti Indonesia untuk menemukan vaksin anti Covid-19 maupun alat pencegah penularan virus ini. Tanaman herbal yang juga dikenal sebagai bahan jamu sudah dikenal luas dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Peneliti di LIPI juga telah melakukan riset tanaman herbal seperti jahe merah, meniran, jamur cordyceps, sambiloto, daun sembung dan beberapa hebal lainnya untuk diekstrasi guna menghasilkan senyawa aktif sebagai immunomodulator Covid-19. Ekstrak ini sifatnya mengobati dan meningkatkan sistem imunitas tubuh untuk melawan infeksi virus.

Peneliti LIPI juga mengembangkan riset buah jambu biji merah yang diproses menjadi minuman suplemen daya tahan tubuh. Jambu biji yang terfermentasi kultur konsorsium bakteri dan khamir kemudian diformulasi agar dapat meningkatkan imunitas tubuh melawan virus.

Dalam riset pencegahan penularan virus, telah dikembangkan masker kain disinfektor berbasis lapisan tembaga sebagai anti Covid-19. Masker disinfektor ini dirancang dengan metode sederhana dan biaya terjangkau, serta menggunakan bahan baku yang mudah didapat di dalam negeri, sehingga dapat difabrikasi secara cepat dan praktis.

Riset untuk Covid-19 juga telah cukup banyak dilakukan oleh peneliti di lembaga litbang dan perguruan tinggi di Indonesia yang memanfaatkan potensi tanaman dan mikroba dari negeri sendiri.

Beberapa hasil penelitian yang disebutkan di atas berbasis untuk penyembuhan akibat Covid-19. Diperlukan juga riset bagi pasien Covid-19 yang meninggal dunia yaitu penyedian kantung jenazah yang aman dan ramah lingkungan untuk pencegahan penyebaran virus.

Ini menjadi hal penting karena kantung jenazah yang banyak digunakan masih dominan dengan bahan tidak ramah lingkungan berbasis polimer plastik dan bahan sintetis lainnya. Hal ini sering luput dari pengamatan. Penggunaan bahan tersebut cenderung tidak ramah lingkungan dan cukup mahal harganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com