Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Badai Sitokin pada Pasien Covid-19 Tidak Jelas, Ini Paparannya

Kompas.com - 07/09/2020, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Badai sitokin disebut-sebut sebagai salah satu penyebab risiko kematian pada pasien Covid-19 yang sakit parah.

Sebab, sitokin memiliki peranan penting dalam respons imun atau kekebalan pada tubuh. Apabila respons kekebalan tubuh ini terlalu kuat, maka akan membahayakan pasien dan fenomena ini dikenal sebagai "badai sitokin".

Seperti dikutip dari Science Daily, Senin (7/9/2020), para peneliti di Radboud University Medical Center melakukan pengukuran sitokin pada beberapa pasien Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya.

Sitokin adalah protein inflamasi, yang memainkan peranan penting dalam respons imun tubuh.

Baca juga: Kematian akibat Corona Tinggi Mungkin karena Badai Sitokin, Kok Bisa?

 

Sebelumnya, badai sitokin ini diperkirakan turut berkontribusi pada keparahan penyakit pada pasien dengan Covid-19.

Setelah dilakukan pengukuran, para peneliti menunjukkan bahwa Covid-19 tidak ditandai oleh badai sitokin.

Menurut peneliti dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), ini mungkin memiliki konsekuensi dalam pengobatan pasien dengan Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru.

Studi dilakukan para peneliti di unit perawatan intensif di pusat medis Radboud University.

Baca juga: 75 Persen Kematian Pasien Covid-19 adalah Orang Dengan Demensia

 

Mereka mengukur konsentrasi tiga sitokin esensial dalam darah pasien yang dirawat di ICU dengan beberapa kondisi yang berbeda.

Pengukuran dilakukan pada pasien Covid-19 dengan kriteria infeksi saluran pernapasan akut parah (ARDS), pasien dengan syok septik bakteri (dengan dan tanpa ARDS) dan pasien yang dirawat di IC setelah serangan jantung atau trauma parah.

Sitokin diukur dengan menggunakan metode yang sama pada masing-masing kelompok pasien.

 

Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19Shutterstock Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19

Dari lima kelompok pasien tersebut, hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi tumor necrosis factor alpha dan interleukin 6 dan 8 ((IL-6, IL-8).

"Kadar sitokin secara signifikan lebih rendah pada pasien Covid-19 dibandingkan pada pasien dengan syok septik dan ARDS," kata peneliti, Matthijs Kox.

Kox menambahkan sitokin lebih rendah pada pasien Covid-19 dengan IL-6 dan IL-8 yang mencolok, dibandingkan dengan pasien dengan syok septik tanpa ARDS, atau tanpa penyakit paru yang parah.

Konsentrasi sitokin pada pasien Covid-19 serupa dengan yang ada pada pasien IC dengan trauma atau serangan jantung, kondisi yang tidak tercatat sebagai badai sitokin.

Baca juga: Bisa Sebabkan Kematian pada Pasien Covid-19, Apa Itu Badai Sitokin?

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Covid-19 tidak dicirikan oleh badai sitokin. Peneliti menegaskan bahwa badai sitokin pada pasien Covid-19 tidak jelas.

Profesor Pengobatan Perawatan Intensif Peter Pickkers mengatakan penyakit parah yang diamati pada pasien Covid-19 yang kritis tidak dapat dijelaskan oleh peningkatan yang kuat dari protein inflamasi dalam darah.

"Artinya, pasien Covid-19 yang kritis kemungkinan besar tidak akan mendapatkan manfaat dari terapi anti-sitokin," imbuh Prof Pickkers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com