KOMPAS.com - Sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami kulminasi atau hari tanpa bayangan mulai hari ini sampai bulan Oktober mendatang.
Hari tanpa bayangan matahari adalah ketika manusia dan obyek lain yang berdiri tegak akan kehilangan bayang-bayangnya, manalaka Matahari mencapai titik kulminasi atas istiwa atau mengalami kondisi transit.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, hari tanpa bayangan matahari terjadi saat altitude Matahari tepat 90º, sehingga Matahari tepat berada di titik Zenith (titik tertinggi yang bisa dicapai peredaran benda langit).
"Kulminasi atas terjadi saat altitude Matahari mencapai maksimum pada hari itu," kata Marufin.
Baca juga: Mulai Hari Ini hingga Oktober, Indonesia Akan Alami Hari Tanpa Bayangan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan tertulisnya menyatakan, posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, menyebabkan kulminasi utama di wialyah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.
Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut
Namun, khusus untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2020, di mana kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Berikut ini waktu kulminasi utama atau puncak hari tanpa bayangan yang terjadi di setiap ibukota provinsi pada periode 2020 ini.
1. Banda Aceh, (waktu kulminasi terjadi) pada tanggal 7 September 2020, pukul 12.36 WIB
2. Medan, pada tanggal 12 September, pukul 12.21 WIB
3. Tanjungselor, pada tanggal 14 September, pukul 12.06 WITA
4. Manado, pada tanggal 18 September, pukul 11.34 WITA
5. Tanjung Pinang, pada tanggal 19 September, pukul 11.55 WIB
6. Soffi, pada tangga; 20 September, pukul 12.23 WIT
7. Pekan baru, pada tanggal 20 September, pukul 12.07 WIB