Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Butuh Lebih dari 1 Dosis Suntikan, Kenapa?

Kompas.com - 31/08/2020, 17:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Saat vaksin corona tersedia dan beredar di pasaran, kemungkinan orang perlu mendapatkan lebih dari satu dosis untuk melindungi dari infeksi penyakit.

Akan tetapi, kemungkinan ini juga akan menjadi masalah dan tantangan yang akan dihadapi dunia, terkait ketersediaan produksi vaksin virus corona nantinya.

Para peneliti telah sepakat bahwa antibodi terhadap virus corona dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan.

Meskipun sistem kekebalan tubuh memiliki lebih dari satu garis pertahanan, namun temuan ini menunjukkan bahwa kekebalan terhadap virus mungkin bersifat sementara.

Baca juga: Vaksin Corona Indonesia, Sudah Sampai Mana Pengembangannya?

 

Oleh sebab itu, untuk dapat mendorong tubuh menghasilkan antibodi yang dapat melindungi diri dari infeksi virus di masa depan, maka kemungkinan besar orang membutuhkan setidaknya dua dosis vaksin dengan selang beberapa minggu dari vaksinasi pertama agar lebih efektif.

Sejumlah ahli pun menyarankan agar vaksinasi berkala dapat dilakukan secara teratur.

"Jika kekebalan ternyata cepat menghilang, kita akan membutuhkan rencana vaksinasi lagi sebagai penguat, atau vaksinasi ulang secara berkala," kata ahli ekologi Marm Kilpatrick seperti dikutip dari Business Insider, Senin (31/8/2020).

Rencana pemberian paling tidak dua dosis vaksin corona untuk menghentikan pandemi virus corona ini, sudah dirancang produsen obat terkemuka.

Baca juga: Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia, Ini Teknologi dan Tantangannya

 

Salah satunya Pfizer, dengan menunjukkan data awal bahwa rejimen dua dosis vaksin corona akan meningkatkan sistem kekebalan.

Peneliti Pfizer telah mengamati tingkat antibodi penetral tertinggi, satu minggu setelah dosis kedua diberikan pada sukarelawan.

Demikian juga yang dilakukan Moderna, uji klinis melibatkan pemberian dua suntikan vaksin kepada sukarelawan dengan jarak empat minggu.

"Kami meyakini, bisa melakukannya. Tetapi itu (vaksin corona) permintaan besar dan kami harus bekerja dengan banyak orang untuk membuatnya berhasil," kata Dr Kelly Moore, profesor kebijakan kesehatan di Vanderbilt University, dikutip dari CNN.

Ilustrasi vaksin coronaSHUTTERSTOCK/Orpheus FX Ilustrasi vaksin corona

Setidaknya diperlukan 660 juta dosis vaksin virus corona untuk memvaksinasi 330 juta orang di Amerika dan ini merupakan hal sulit.

"Kami sedang melihat suntikan ganda. Jumlahnya dua kali lipat dan penggandaan adalah masalah besar dalam rantai pasokan (vaksin)," kata Nada Sanders, profesor manajemen rantai pasokan di Northeastern University.

Bukan hanya persoalan kebutuhan ganda vaksin untuk cegah Covid-19, Amerika Serikat juga dihadapkan pada ketersediaan pasokan jarum suntik yang diperkirakan yang diperkirakan tidak akan cukup pada gelombang vaksinasi berikutnya.

Dosis tambahan cegah infeksi ulang

Ahli menilai tidak mengherankan jika vaksinasi virus corona kemungkinan membutuhkan dua dosis vaksin. Hal itu juga terjadi pada beberapa jenis vaksin, seperti vaksin cacar air dan Hepatitis pada anak, serta vaksin herpes zoster pada orang dewasa.

 

Baca juga: Vaksin Corona dari Raksasa Farmasi China Ini Tetapkan Harga Termahal di Dunia

 

Bahkan, pada vaksin anak, ada yang membutuhkan lima dosis vaksin DTaP, yang melindungi mereka dari difteria, tetanus dan pertusis.

"Untuk virus corona pada manusia, masalahnya adalah kemungkinan infeksi ulang bisa saja terjadi setelah kekebalan tubuh menurun," ungkap Florian Krammer, ahli vaksin di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, kepada Business Insider.

Virus corona yang saat ini menjadi pandemi global adalah jenis baru. Oleh karenanya, para ilmuwan belum cukup waktu untuk mempelajari lebih dalam tentang virus ini.

Baca juga: 7 Miliar Orang di Dunia Harus Terima Vaksin Corona, Begaimana Caranya?

 

Terutama dalam menentukan berapa lama kekebalan tubuh dapat bertahan, dan belum ada bukti klinis bahwa orang yang dapat terinfeksi kembali.

Kendati demikian orang-orang yang terinfeksi virus corona ini bisa mendapatkan virus itu kembali dari manusia lainnya yang menyebabkan flu biasa selama berkali-kali.

"Setelah terinfeksi virus corona, infeksi ulang dengan virus yang sama, meski biasanya ringan dan hanya terjadi pada sebagian kecil orang. Namun mungkin terjadi setelah beberapa bulan atau tahun," menurut Mayo Clinic.

Itu gunanya vaksinasi berkala sebagai penguat, kata Krammer. Seperti suntikan tetanus, membutuhkan penguat setiap dekade, sama halnya dengan vaksin corona untuk melawan infeksi ulang virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com