Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergosip, Salah Satu Reaksi Natural terhadap Pelanggaran Norma

Kompas.com - 21/08/2020, 18:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pelanggaran norma sosial di masyarakat banyak terjadi dan dilakukan banyak orang. Namun, bagaimana reaksi yang dilakukan orang terhadap pelanggar norma?

Sekelompok ilmuwan internasional melakukan riset di 40 negara untuk mencari tahu bagaimana seseorang atau individu bereaksi terhadap orang yang melanggar norma di lingkungan masyarakat.

Rizqy Amelia Zein, dosen psikologi sosial di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ikut meneliti dan mengkaji masalah tersebut. Dia melakukan studi di kota Indonesia, dengan responden yang kebanyakan adalah mahasiswa.

Menariknya, studi yang dilakukan Amel menemukan bahwa salah satu respons terhadap pelanggaran norma adalah dengan bergosip.

Baca juga: Gibah Bu Tejo di Film Tilik, Kenapa Sih Kita Suka Bergosip?

Kepada Kompas.com, dia mengatakan temuannya menunjukkan bahwa setidaknya ada tiga reaksi yang muncul saat melihat atau mengetahui seseorang melakukan pelanggaran norma.

Pertama, mengonfirmasi langsung. Kedua, avoiding atau menghindari orang yang melanggar norma. Ketiga, bergosip.

"Nah yang menarik, salah satunya adalah bergosip. Jadi ketika ada orang yang melanggar norma, itu dibicarakan dengan orang lain yang tidak ada kaitannya dengan si pelanggar norma ini. Ini sebagai sanksi sosial," kata perempuan yang akrab disapa Amel itu dihubungi Jumat (21/8/2020).

Amel mengatakan, di Indonesia bergosip dipersepsikan sebagai cara memberikan sanksi sosial yang negatif.

"Jadi subyek di Indonesia, lebih menilai secara positif pada orang yang mengkonfirmasi langsung," ungkapnya.

Dia menuturkan, bergosip merupakan cara natural yang biasa dilakukan seseorang ketika melihat ada sesuatu yang melanggar atau tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Pada akhirnya, bergosip sebenarnya memiliki fungsi sebagai kontrol sosial, di mana kita menyesuaikan perilaku sesuai dengan standar yang ada di lingkungan sosial setempat.

"Kita enggak ingin jadi bahan gosip, sehingga kita menyesuaikan perilaku kita dengan norma setempat," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com