Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mencegah Covid-19 dalam Layanan Penyakit Malaria?

Kompas.com - 15/08/2020, 18:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang terus bertambah jumlah kasusnya, tren penyakit malaria di Indonesia juga stagnan dan cenderung meningkat di sejumlah daerah. Hal ini meningkatkan risiko seseorang di daerah endemis malaria untuk terinfeksi penyakit malaria dan Covid-19 sekaligus.

Direktur P2P Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid  berkata bahwa sebenarnya, penyakit malaria ini termasuk penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga layanan malaria tetap harus dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19.

Nadia mengakui bahwa di awal pandemi Covid-19 di Indonesia, sebagian besar bahkan seluruh kegiatan program terhenti karena berada dalam penyesuaian dengan adanya atau munculnya penyakit baru ini.

"Saat ini, sejak Juli, program sudah mulai dibangkitkan kembali untuk memberikan pelayanan," kata Nadia, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Tren Malaria di Indonesia Meningkat, Ini Daftar Wilayah Kategori Endemis Tinggi

Berdasarkan data tren kasus positif malaria dan jumlah penderita malaria (Annual Parasite Incidence/API), tercatat bahwa keseluruhan kasus malaria tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644.

Kasus tertinggi, yaitu sekitar 86 persen,terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus. Selanjutnya, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus.

Pada daerah endemis, terdapat risiko terjadinya ko-infeksi malaria dan Covid-19, dan diperlukan rencana mitigasi apabila terjadi peningkatan kasus malaria pada situasi pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau agar pencegahan penularan Covid-19 ini juga dilakukan dalam layanan penyakit malaria.

Baca juga: Masih Corona, Begini Penanganan Malaria di Daerah Endemis Tinggi seperti Papua

Pencegahan penularan Covid-19 dalam layanan malaria

Perlu diketahui, penyakit malaria memiliki beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19. Di antaranya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan bahkan ada pula yang tidak memiliki gejala sama sekali.

Hal inilah yang membuat penyakit malaria acap kali tidak teridentifikasi, dan menyebar ke orang-orang di sekitar penderita seperti infeksi Covid-19.

Namun ironisnya, kata Nadia, penderita malaria juga bisa terinfeksi Covid-19.

Dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19 dalam layanan penyakit malaria ini ada beberapa tindakan pencegahan yang dianjurkan.

Baca juga: Tren Kasus Malaria di Papua Meningkat, Apa Penyebabnya?

Pertama, petugas layanan malaria dalam upaya perlindungan terhadap penularan Covid-19, diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar protokol pencegahan penularan Covid-19.

Kedua, mengupayakan physical distancing atau jaga jarak fisik aman dalam menjalankan aktivitasnya, baik antar petugas, maupun petugas-pasien.

Selanjutnya, masyarakat juga diminta untuk menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19 seperti memakai masker kain, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan lebih dari lima orang dan menjaga jarak fisik.

Selain itu, Nadia berkata, upayakan untuk menghindari penumpukan pasien di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan agar pasien tidak terlalu lama berada di fasyankes, guna mengurangi risiko tertular penyakit lain.

Tidak hanya itu, pemeriksaan diagnostik malaria dilakukan dengan tes darah melalui Rapid Diagnostic Test (RDT) dan diberikan pengobatan bila pasien ternyata positif malaria, sehingga diperlukan penyesuaian perhitungan kebutuhan RDT di fasyankes dan pembuatan sediaan darah tetap dilakukan untuk konfirmasi hasil RDT.

Pasien di daerah endemis tinggi malaria, baik yang bergejala maupun tidak (asimtomatik), juga diharuskan melakukan pemeriksaan skrining Covid-19 dan malaria sekaligus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com