Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Anak ADHD? Ini 6 Saran Dokter Anak untuk Para Orangtua

Kompas.com - 31/07/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki anak yang aktif dan mudah bergembira menjadi keinginan setiap orangtua.

Namun jika anak terlalu aktif atau hiperaktif sampai mengganggu dirinya dan orang lain di sekitarnya, justru menjadi kecemasan dan kegelisahan orang tua.

Pasalnya, ini merupakan gejala anak memiliki Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH) atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Lantas bagaiaman jika Anda memiliki anak dengan GPPH/ADHD?

Baca juga: Orangtua, Begini Tata Laksana Anak Hiperaktif Derita Gangguan ADHD

Dokter Spesialis Anak, dr Herbowo Agung F Soetomenggolo SpA(K) mengatakan, kehidupan orangtua tidak akan berhenti jika memiliki anak dengan GPPH.

Kendati anak GPPH tidak dapat disembuhkan secara total 100 persen, respons anak GPPH dapat dikendalikan dan dilatih terhadap sesuatu di sekitarnya.

Berikut 6 hal yang bisa Anda lakukan jika memiliki anak dengan GPPH atau ADHD.

1. Tingkatkan aktivitas fisik, jangan beri gadget

Anda bisa mengupayakan agar anak dengan GPPH untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga bert setiap hari dan sebaiknya lebih dari 60 menit.

"Minimalisir kebiasaan tidak aktif tiap harinya," kata Herbowo dalam webinar Johnson & Johnson: Menjaga Kesehatan Pada Anak dengan ADHD di Masa New Normal, Jumat (24/7/2020).

Dalam aktivitas intensitas sedang, anak-anak bisa diarahkan untuk berjalan ringan atau bersepeda, yang dapat menyebabkan berkeringat lebih banyak dan bernapas lebih berat.

Sementara, aktivitas intensitas fisik berat yang bisa dilakukan adalah dengan berlari cepat atau berlari kecil. Sehingga, akan membuat anak berkeringat sangat banyak atau sampai lebih sulit bernapas.

"Anak-anak jangan dikasih gadget, kalau dikasih gadget bakal tambah jadi GPPH-nya," jelasnya.

Ilustrasi anak dan gadgetshutterstock Ilustrasi anak dan gadget

2. Penjadwalan aktivitas harian

Di masa pandemi seperti saat ini, kata Herbowo, seharusnya akan lebih mudah untuk melakukan latihan penjadwalan pada anak GPPH karena aktivitas yang banyak dilakukan di rumah saja.

"Lakukan rutinitas yang sama setiap hari. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, dan usahakan selalu tepat waktu. Anak GPPH kalau ngulur (waktu) sedikit akan kambuh lagi," tuturnya.

Termasuk mengatur waktu anak untuk tidur, olahraga, sikat gigi, mandi, makan dan lain sebagainya dengan tepat di jam yang begitu terus setiap harinya.

3. Menyimpan barang dengan teratur

Herbowo menyebutkan, Anda yang tinggal dengan anak GPPH harus mengatur agar setiap barang anak Anda memiliki tempatnya tersendiri.

Misalnya, untuk mainan berbentuk bundar ada wadahnya, mainan di luar rumah ada wadahnya, perlengkapan sekolah ada wadahnya sendiri dan lain sebagainya.

"Ini akan membuat anak GPPH berusah selalu meletakkan barang pada tempatnya," ujarnya.

Seperti diketahui anak dengan GPPH merupakan anak yang hiperaktif dan bahkan cenderung tidak peduli apakah tindakannya mengganggu orang lain atau tidak. Serta, cenderung selalu aktif bergerak selayaknya didorong oleh mesin.

Oleh sebab itu, upyakan untuk mengoorganisir dan menuliskan semua pekerjaan rumah di dalam aktivitas dan pengaturan benda serta jadwal anak GPPH.

Anak tidur dengan jaring agar terhindar dari gigitan nyamuk. Anak tidur dengan jaring agar terhindar dari gigitan nyamuk.

4. Tidur

Sebagai orangtua atau kerabat anak dengan GPPH harus mengatur pola tidurnya secara baik.

Usahakan anak GPPH selalu tidur pada jam yang sama, baik siang maupun malam hari.

"Bukan jadi penilaian, tetapi harus di bantu. Hindari makan berat dan olahraga berat sebelum tidur, dan bersantai sebelum tidur," jelasnya.

5. Atur pola makan

Herbowo mengatakan, sebenarnya anak dengan GPPH tidak perlu melakukan diet khusus. Namun yang penting, atur pola makan, termasuk jam makannya.

"Pastikan pengaturan gizi harus cukup. Sebaiknya tinggi protein supaya lebih baik," kata dia.

Makanan tinggi protein terutama bisa diberikan pada pagi hari seperti telur, keju, daging dan kacang.

Sementara, makanan karbohidrat kompleks baiknya untuk sore hari bisa berupa sayur dan buah.

Serta, ditambahkan pula makanan yang mengandung Omega3 seperti tuna, salmon, olive oil dan canola oil.

Ilustrasi anak makanShutterstock Ilustrasi anak makan

6. Makanan pantangan

Jika makanan dengan protein tinggi dianjurkan, Herbowo mengungkap ada beberapa makanan yang menjadi pantangan anak GPPH atau DHD. Mulai dari nasi putih, kentang tanpa kulit, makanan menggunakan tepung, dan makanan manis.

"Gula itu bikin enggak bisa diem. Padahal tujuan kita itu bikin anak GPPH diem. Kita hindari gula dan karbohidrat. (Gula dan karbohidrat) Itu tidak dianjurkan," tuturnya.

Menghindari makan sebelum tidur juga harus dilakukan agar anak tidak memiliki tenaga dan justru akan aktif bergerak di saat waktunya untuk tidur.

Baca juga: Anak Hiperaktif Bisa Jadi Tanda GPPH Alias ADHD, Kenali Gejalanya

Sementara, hal lainnya yang harus dilakukan pada anak dengan GPPH adalah sebagai berikut:

  • Imunisasi
  • Konsumsi air putih
  • Hindari paparan alergen terutama asap rokok
  • Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan (pola hidup bersih sehat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com