Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Covid-19 Tak Hanya karena Komorbid, Otopsi Tunjukkan Kerusakan Paru

Kompas.com - 26/06/2020, 07:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Berdasarkan temuan ini, kata Ahmad, ada 3 pasien yang hasil swab menunjukkan tidak ditemukan RNA virus SARS-CoV-2 di lokasi yang sama.

Kendati demikian, saat organ paru dari ketiga pasien itu dibuka, dan peneliti mengambil sebagian kecil sampel dari paru-paru, ditemukan RNA virus.

Ahmad menjelaskan sangat penting untuk mengetahui virus di daerah faring. Sebab, jika virus tidak ditemukan pada daerah tersebut, maka kemungkinan virus telah pindah ke bawah atau ke organ lain.

"Bahkan, sebagian studi menyebut, di samping menginfeksi organ paru dan jantung, ditemukan juga (virus SARS-CoV-2) di saluran pencernaan," papar Ahmad.

Baca juga: Otopsi Jenazah Covid-19 Ungkap Virus Corona Picu Kerusakan Jantung

 

Dua hal unik dari penyakit Covid-19

Ahmad menyebutkan secara molekuler, ada dua hal unik dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru ini.

Pascainfeksi virus SARS-CoV-2, akan timbul banyak bungkus lendir di dalam rongga alveolus yang akan menyulitkan pasien saat bernafas.

"Di samping itu ada juga pembekuan darah di sistem vaskuler. Kombinasi terbentuknya lendir dan pembekuan darah ini, yang akan menjadi masalah bagi pasien Covid-19," ungkap Ahmad.

Studi otopsi telah banyak dilakukan para peneliti di dunia, dengan menggunakan sampel dari 12 jenazah pasien Covid-19. Bahkan, studi terbaru menggunakan sampel dari 37 jenazah pasien penyakit ini.

Baca juga: Studi: Hormon Stres Pasien Covid-19 Tinggi, Risiko Kematian Makin Besar

Pasien-pasien yang diotopsi tersebut memiliki berbagai riwayat penyakit penyerta, seperti diabetes, penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya.

"Dari hasil otopsi diketahui masalahnya, (yaitu) ternyata paru-paru adalah organ yang paling terdampak (infeksi virus corona SARS-CoV-2)," ungkap Ahmad.

Hasilnya, dari otopsi yang dilakukan, kata Ahmad, peneliti menemukan kesamaan antara pasien yang meninggal akibat Covid-19 dengan kematian akibat SARS, virus corona pertama yang mewabah beberapa tahun silam.

Menurut Ahmad, studi otopsi terhadap jenazah pasien Covid-19 ini sangat penting untuk dipelajari. Sebab, dengan demikian dapat memberikan manfaat terhadap perawatan untuk mengobati penyakit Covid-19 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com