Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Ada Lockdown, Ratusan Juta Orang Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 13/06/2020, 17:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sebab tanpa lockdown diperkirakan kasus di Hubei 65 persen lebih tinggi dari sekarang.

Tanpa kebijakan pembatasan wilayah sejumlah negara lainnya pun diperkirakan mengalami lonjakan kasus. Iran diperkirakan mencapai 54 juta kasus, Italia 49 juta kasus, Perancis 49 juta kasus, dan Korea Selatan 38 juta kasus.

"Penerapan kebijakan lockdown pada keenam negara secara signifikan dan substansial telah memperlambat pandemi.

Meski demikian, keterlambatan penerapan kebijakan akan memberikan hasil kesehatan yang sangat berbeda," tulis para peneliti.

Baca juga: Studi Tunjukkan Seberapa Cepat Virus Corona Menyebar di Rumah Sakit

Dengan kata lain, kecepatan sebuah negara dalam mengambil kebijakan pencegahan akan terlihat dari jumlah kasusnya.

Seperti China, yang melakukan lockdown lebih awal mampu mencegah infeksi dan angka kematian, ketimbang Amerika Serikajt dan Italia yang terlambat menerapkannya.

Hasil pemodelan dari Universitas Columbia menunjukkan, jika AS menerapkan lockdown satu atau dua minggu lebih awal, maka bisa mencegah 645.000 infeksi dan 36.000 kematian.

Sebuah papan iklan yang didirikan di atas New York Times Square, New York, Amerika Serikat (AS), pada 8 Mei 2020 diberi nama Jam Kematian Trump. Si pencipta menerangkan papan itu merupakan pengingat akan lambatnya pemerintahan Presiden Donald Trump merespons wabah virus corona.AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Dia Dipasupil Sebuah papan iklan yang didirikan di atas New York Times Square, New York, Amerika Serikat (AS), pada 8 Mei 2020 diberi nama Jam Kematian Trump. Si pencipta menerangkan papan itu merupakan pengingat akan lambatnya pemerintahan Presiden Donald Trump merespons wabah virus corona.

Baca juga: Studi Tunjukkan Seberapa Cepat Virus Corona Menyebar di Rumah Sakit

Lockdown di Eropa cegah jutaan kematian

Penelitian lainnya yang dilakukan Imperial College London menyebutkan, kebijakan lockdown mencegah 3,1 juta kematian di 11 negara Eropa sejak tindakan ini dilaksanakan pada Maret hingga 4 Mei 2020.

Italia mampu menghindari sekitar 630.000 kematian selama periode itu. Sementara Perancis mampu mencegah sekitar 690.000 kematian, menjadi yang tertinggi dari 11 negara.

Jerman yang kini hampir 1 persen dari populasinya terinfeksi corona, diperkirakan mampu mencegah 560.000 kematian sepanjang Maret-Mei 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com