Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Bulan Pernah Menghilang dari Langit Bumi, Kok Bisa?

Kompas.com - 08/05/2020, 20:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan ternyata pernah menghilang dari langit Bumi sekitar satu milenium atau seribu tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan terjadi pergolakkan besar di atmosfer bumi.

Pada saat itu adanya awan raksasa kaya akan partikel sulfur yang bergerak ke seluruh stratosfer, sehingga mengubah langit menjadi gelap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Stratosfer sendiri merupakan lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan di bawah mesosfer.

Terungkapnya fenomena itu setelah para peneliti melakukan pengeboran untuk mengambil sampel inti es dari perut bumi di bawah lapisan es atau gletser.

Baca juga: Pembangunan Pangkalan di Bulan, Ilmuwan Akan Gunakan Urine Astronot

Analisa pada sampel tersebut menunjukkan adanya sulfur aerosol yang terjebak di dalamnya.

Jejak sulfur aerosol tersebut diperkirakan terbentuk akibat peristiwa letusan gunung berapi yang mencapai lapisan stratosfer, dan kemudian letusan itu membutuhkan waktu untuk pada akhirnya turun kembali ke Bumi.

Lapisan es itu menyimpan bukti vulkanisme yang terjadi jauh di masa lalu, meski demikian tetap sulit untuk menentukan waktu pasti peristiwa itu terjadi. Peneliti masih mencari dari gunung berapi apa letusan itu berasal.

Melansir Science Alert, Jumat (8/5/2020), para ilmuan berasumsi endapan sulfur tersebut berasal dari lutusan besar gunung berapi Hekla di Islandia pada tahun 1104.

Baca juga: Fenomena Langit Bulan Ini: Mulai Supermoon hingga Hujan Meteor Lyrids

 

Salah satu gunung yang paling paling ditakuti, bahkan disebut-sebut sebagai 'Gerbang Menuju Neraka'.

Asumsi letusan itu pun dianggap masuk akal, berdasarkan bukti yang ditemukan di bawah lapisan es bahwa adanya endapan sulfat terbesar selama 1.000 tahun terakhir.

Kendati demikian, hal itu masih meragukan jika ternyata garis waktu dari inti es mengalami lengkungan waktu.

Lantaran, sebuah penelitian beberapa tahun lalu mengungkapkan, bahwa menurut skala waktu yang dikenal dengan Greenland Ice core Chronology 2005 (GICC 05), terdapat tahun yang hilang hingga tujuh tahun pada milenium pertama masehi dan empat tahun pada milenium berikutnya.

Berdasarkan temuan itu, menurut penelitian terbaru oleh palaeoclimatologi Sébastien Guillet dari University of Geneva di Swiss menyimpulkan, Hekla bukanlah gunung berapi yang menyebabkan terbentuknua endapan sulfat pada inti es tersebut.

Adanya revisi kronologi waktu inti es Greenland, maka diperkirakan waktu terbentuknya endapan sulfat tersebut mulai terjadi pada akhir tahun 1108 atau awal 1109, dan terus berlangsung hingga 1113.

Tim peneliti pun menelusuri dokumen sejarah guna menyelidikan penyebab dari terbentuknya endapan sulfat pada inti es.

Baca juga: Batuan Bulan Seukuran Bola Sepak Dilelang Rp 37,5 Miliar, Minat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com