Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Deteksi Corona di Indonesia Beserta Tingkat Akurasinya

Kompas.com - 07/05/2020, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2 di Indonesia masih belum usai.

Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, Prof drh Wiku Adisasmito MSc PhD mengatakan bahwa Gugus Tugas melakukan upaya percepatan penanganan Covid-19 melalui deteksi dini.

Saat ini, ada beberapa jenis tes terstandar dunia yang dapat digunakan dalam menguji Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Corona, Pentingnya Tes Deteksi Covid-19

"Walaupun demikian, masing-masing tes memiliki tingkat akurasi yang berbeda-beda," kata Wiku dalam keterangannya di akun media sosial Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berikut tiga jenis tes untuk deteksi Covid-19 yang dilakukan di Indonesia.

1. RT-PCR

RT-PCR merupakan kepanjangan dari Real Time-Polymere Chain Reaction. Tes ini umumnya dikenal masyarakat dengan tes swab. Tes jenis ini diakui para ahli merupakan golden standard dalam kasus mendeteksi virus corona jenis SARS-CoV-2.

Baca juga: Cara Tahan Laju Covid-19 Saat Indonesia Mustahil 10.000 Tes RT-PCR Per Hari

Tes RT-PCR mempunyai sensitivitas tinggi dalam menguji Covid-19, dengan tingkat akurasi lebih dari 95 persen.

2. Tes Cepat Molekuler

Tes Cepat Molekuler (TCM) disebutkan menjadi alternatif dari RT-PCR.

Sebelum dipakai sebagai alat pendeteksi Covid-19, TCM ini biasanya digunakan untuk tes tuberkulosis (TB/TBC), HIV, dan beberapa penyakit lainnya.

Untuk diketahui, tingkat akurasi TCM ini juga mencapai 95 persen.

3. Rapid Diagnostic Test

Rapid Diagnostic Test (RDT) atau yang dikenal dengan rapid test merupakan tes cepat dan sederhana yang selama ini dipakai untuk mendeteksi antibodi terhadap Covid-19.

Jika hasil RDT ini positif, maka harus dikonfirmasi lagi dengan tes laboratorium RT-PCR.

Di Indonesia, pasien akan dilakukan dua kali RDT. Jika salah satu dari hasil RDT tersebut adalah positif, maka harus dikonfirmasi kembali dengan RT-PCR.

Baca juga: Ada di Indonesia, Cara Rapid Test Corona dengan Drive Thru

Untuk diketahui, RDT hanya menyasar kepada antibodi Covid-19. Maka, hasil yang negatif RDT belum pasti juga negatif virus SARS-CoV-2.

Hal ini dikarenakan tubuh setiap individu memiliki kecepatan reaksi yang berbeda untuk menghasilkan antibodi dari infeksi virus. Oleh karena itu, disebutkan Wiku tingkat akurasi rapid test sekitar 60-80 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com