Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2020, 16:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Jumlah kasus orang yang terinfeksi virus corona baru di seluruh dunia terus meningkat. Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuat mereka rentan tertular.

"Ini infeksi baru, tapi dari pengalaman kami menangani epidemi flu, orang dengan riwayat penyakit tertentu akan memiliki kondisi yang lebih buruk," ujar Fan Chung, seorang pakar pernapasan di Imperial College.

"Sebuah makalah yang terbit di New England Journal of Medicine, yang melihat 1.001 kasus pertama di Wuhan, menemukan bahwa penderita diabetes, hipertensi, jantung, COPD, kanker, dan penyakit ginjal bernasib lebih buruk," imbuhnya seperti dilansir The Telegraph, MInggu (12/4/2020).

Baca juga: Virus Corona Covid-19 Memperparah Asma, Ini yang Perlu Diketahui

Studi lain di China menemukan orang dengan penyakit jantung, diabetes, dan kanker memiliki peluang 79 persen terinfeksi virus corona baru dan harus dirawat di rumah sakit.

Lebih buruk lagi, ada potensi besar bagi pasien dengan riwayat penyakit tersebut meninggal dunia akibat virus. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Berikut adalah kondisi kesehatan mendasar yang memicu seseorang berisiko lebih tinggi terinfeksi virus corona.

Berbagai penyakit yang picu komplikasi saat terinfeksi virus corona

Diabetes

Ilustrasi tes darah, diabetesShutterstock/Proxima Studio Ilustrasi tes darah, diabetes

Orang dengan diabetes menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi jika mereka terinfeksi virus corona.

Fakta bahwa kadar glukosa yang berfluktuasi atau meningkat membuat kekebalan tubuh melemah. Ini artinya, pasien dengan diabetes kurang memiliki perlindungan terhadap virus.

"Virus corona penyebab Covid-19 dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang lebih parah pada pasien," kata Dan Howarth dari Diabetes UK.

"Jika Anda menderita diabetes dan memiliki gejala seperti batuk, suhu tinggi, dan napas pendek, Anda perlu memantau gula darah dengan cermat dan menghubungi layanan kesehatan."

Sementara itu, pasien diabetes yang tidak memiliki gejala dan baru-baru ini melakukan perjalanan dari zona merah perlu mengikuti arahan pemerintah dan tenaga kesehatan.

Penyakit jantung

Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner. Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner.

Seseorang dengan penyakit jantung cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Dampaknya, respons kekebalan tubuh sulit mencegah paparan virus.

Covid-19 juga menargetkan paru-paru, yang dapat menyebabkan masalah bagi jantung yang sakit untuk bekerja lebih keras agar bisa mengalirkan oksigen dalam darah di seluruh tubuh.

Asma

Ilustrasi asmaShutterstock/Akkalak Aiempradit Ilustrasi asma

Asma merupakan radang saluran pernapasan yang mengangkut udara ke dan dari paru-paru.

"Virus corona dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi siapa saja. Tapi bagi penderita asma, risikonya lebih besar,” kata Jessica Kirby, Kepala Saran Kesehatan di Asthma UK.

"Virus pernapasan seperti SARS-CoV-2 dapat memicu gejala asma dan dapat menyebabkan serangan asma."

Kirby mengingatkan, bagi semua orang yang memiliki asma, penting untuk mengambil tindakan pencegahan.

"Pencegahan membantu mengurangi risiko serangan asma yang dipicu oleh virus apa pun, termasuk virus corona," ungkapnya.

Selain pencegahan, penderita asma juga diminta selalu membawa inhaler agar segera dapat menggunakannya jika gejala asma muncul.

"Jika gejala asma memburuk, tapi Anda tidak melakukan perjalanan ke daerah berisiko atau melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi, Anda harus tetap membuat janji dengan dokter sesegera mungkin," kata Kirby mengingatkan.

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

PPOK adalah kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas, termasuk emfisema.

Penyakit ini ditandai oleh rusaknya kantung udara di paru-paru dan bronkitis kronis yang merupakan kondisi jangka panjang yang memicu peradangan saluran udara paru-paru.

Orang dengan PPOK lebih mungkin untuk terinfeksi virus corona karena lapisan epitel mereka rusak sehingga lebih memungkinkan virus untuk masuk ke dalam tubuh.

Kanker

Ilustrasi kanker, penderita kanker, pengobatan kankerShutterstock Ilustrasi kanker, penderita kanker, pengobatan kanker

Pasien kanker lebih rentan terinfeksi virus karena sistem kekebalan tubuh mereka lemah.

"Berbagai obat dan perawatan kanker, seperti kemoterapi, membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan ini akan meningkatkan peluang Anda untuk terpapar virus," kata Prof Chung.

Dia berkata pasien kanker yang terinfeksi virus lebih buruk dibanding orang tanpa kanker yang terinfeksi virus.

Baca juga: Ruang Ganti Baju RS, Potensi Besar Tenaga Medis Terinfeksi Corona

Usia

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Selain kondisi kesehatan, ribuan kematian sejauh ini telah melibatkan orang berusia lanjut juga merupakan kelompok rentan terinfeksi virus.

"Lansia berisiko tinggi tertular Covid-19. Bila pemerintah meminta para lansia untuk tidak mengunjungi daerah ramai, itu adalah nasihat baik," kata Prof Chung.

"Angka-angka yang kita miliki sejauh ini tampaknya menyiratkan peningkatan risiko di atas usia 70 tahun. Namun itu bahkan lebih buruk bagi mereka yang berusia di atas 80 tahun."

Sementara untuk anak-anak, tampaknya tidak terlalu berisiko terinfeksi corona.

Namun jika anak-anak terpapar corona, mungkin mereka mendapatkan versi penyakit yang lebih jinak.

Prof Chung berkata, orang muda dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya tidak berisiko lebih besar terinfeksi corona.

"Orang muda dengan asma atau penyakit jantung, kemungkinan terinfeksi virus corona lebih kecil dibanding orang dewasa dengan penyakit penyerta," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com