Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2020, 11:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang yang bekerja di lingkungan kesehatan seperti rumah sakit masuk dalam kategori rentan terinfeksi virus corona baru SARS-COv-2.

Sebagai orang yang rentan terinfeksi Covid-19, para pekerja di lingkungan kesehatan memiliki protokol kerja yang harus dilakukan untuk menghindari risiko tinggi terapapar virus.

Perwakilan Solidaritas Berantas Covid-19, Prof Akmal Taher mengatakan, salah satu protokol ideal bagi orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit adalah mengenakan pakaian yang berbeda ketika berangkat atau pulang kerja dengan yang dipakai saat bekerja.

"Orang yang datang ke rumah sakit itu harusnya tidak berpakaian (yang sama seperti saat) bekerja. Tapi kita harusnya ganti baju. Itu yang paling ideal, di Eropa" kata Akmal dalam diskusi daring bertajuk Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Pekerja di Rumah Sakit Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Sarankan Ini

Setidaknya, ada dua macam protokol ideal untuk para pekerja di lingkungan kesehatan menurut Akmal.

  1. Membedakan pakaian saat bekerja dengan pakaian ketika pergi-pulang ke rumahnya.
  2. Menyiapkan tiga pakaian berbeda. Satu dipakai saat berangkat kerja, pakaian kedua dipakai ketika bekerja, dan pakaian ketiga dipakai saat pulang kerja.

Akmal berkata, mengganti pakaian untuk para pekerja di lingkungan kesehatan sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja di ruang operasi dan rawat jalan.

"Tapi di kita ada yang masih memakai jas putih (pulang-pergi dan bekerja). Harusnya dalam keadaan sekarang kita ekstra hati-hati," ujar dia.

Ketika pakaian yang dikenakan untuk bekerja tetap dipakai hingga sepulang kerja, virus dan bakteri penyebab penyakit besar kemungkinan menempel di pakaian dan berisiko tinggi menyebar atau menginfeksi orang yang mengenakan pakaian tersebut.

Ditegaskan Akmal, saat masa pandemi seperti ini, orang harus membersihkan semuanya secara menyeluruh terutama bagi mereka rentan di fasilitas kesehatan, selain yang utama adalah selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Seorang dokter membetulkan posisi kacamata pelindung saat berada di salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Rumah Sakit darurat COVID-19 tersebut berkapasitas sebanyak 160 tempat tidur dalam ruangan dan 65 kamar isolasi bertekanan negatif untuk merawat pasien positif COVID-19 sesuai standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Seorang dokter membetulkan posisi kacamata pelindung saat berada di salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Rumah Sakit darurat COVID-19 tersebut berkapasitas sebanyak 160 tempat tidur dalam ruangan dan 65 kamar isolasi bertekanan negatif untuk merawat pasien positif COVID-19 sesuai standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Seperti rekomendasi Kementerian Kesehatan, sebaiknya cuci pakaian yang Anda kenakan saat berada di luar ketika sampai di rumah, dan mandilah.

Sementara itu, mengenai para pekerja di lingkungan kesehatan yang dianggap rentan atau berisiko tinggi terinfeksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 ini, Akmal menyarankan pentingnya dilakukan skrining untuk mereka.

Hal ini dimaksudkan supaya garda terdepan dalam menangani Covid-19 ini tetap dalam keadaan sehat dan aman.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Minuman Panas Dapat Lindungi Tubuh dari Corona

Bukan ODP atau PDP

Kendati orang yang bekerja di tempat layanan kesehatan sangat rentan tertular virus, tapi harus diketahui mereka bukanlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Seperti kita tahu, orang baru disebut berstatus ODP dan PDP jika memiliki gejala, ataupun faktor lainnya yang terkait indikasi orang terinfeksi Covid-19.

Bedanya pekerja rumah sakit yang pulang dan pasien ODP adalah penggunaan APD yang sesuai protokol.

Jadi, jika pekerja di fasilitas kesehatan sudah menggunakan APD dan tetap memiliki gejala, barulah pekerja tersebut merupakan ODP.

"Pekerja kesehatan itu tidak termasuk ODP. Tapi kalau dia punya gejala itu ODP. Jadi, tidak semua pekerja kesehatan itu ODP," ujar dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com