Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2020, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sejak virus corona, SARS-CoV-2 mewabah ke seluruh dunia, bukan hanya manusia yang terinfeksi. Hewan peliharaan, seperti kucing juga dilaporkan terinfeksi Covid-19.

Kasus pertama terjadi di Belgia, yang mana seekor kucing tertular virus corona dari pemiliknya.

Melansir Medical XPress, Senin (13/4/2020), sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di China melaporkan hasil tes virus corona baru ini pada kucing peliharaan, anjing, babi, ayam, bebek dan musang.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menemukan bahwa kucing dan musang lebih rentang terhadap infeksi virus corona, SARS-CoV-2.

Baca juga: Kasus Pertama, Kucing di Belgia Tertular Virus Corona dari Pemiliknya

Lebih rentan tertular lewat udara

Kucing dapat terinfeksi melalui transmisi penularan melalui udara. Sedangkan pada anjing, tingkat kerentanan terhadap virus Covid-19 ini ternyata jauh lebih rendah. Kerentanan ini berarti kemampuan virus dalam memasuki sel.

Spesialis kedokteran hewan menekankan penelitian ini mencakup sejumlah kecil kucing dan anjing, yang disuntikkan virus corona tingkat tinggi daripada virus yang mungkin menginfeksi mereka secara alami.

Peneliti juga mengatakan sangat tidak mungkin seseorang akan terinfeksi oleh hewan peliharaannya.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Ahli Konservasi Desak WHO Tutup Pasar Hewan Liar

"Saya tidak mengira, bagi kebanyakan orang penularan kucing ke manusia adalah cara yang paling mungkin membuat mereka terinfeksi. Akan tetapi saya terkejut jika ini tidak mungkin," kata David O'Connor, seorang profesor patologi dan obat-obatan laboratorium di University of Wisconsin-Madison.

Jeanette O'Quin, seorang asisten profesor di Departemen Kedokteran Hewan Pencegahan di Ohio State University menegaskan infeksi Covid-19 ini adalah penyakit manusia.

"Virus ini ditransfer dari orang ke orang. Itu risiko terbesar kita," kata O'Quin.

Namun, dalam makalah baru ini mengikuti laporan penyebaran tentang hewan yang terinfeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.

Menyusul juga laporan infeksi virus corona yang terjadi di Kebun Binatang Bronx, di mana seekor harimau Melayu berusia 4 tahun, bernama Nadia, dinyatakan positif Covid-19.

O'Connor juga mengatakan pada sebuah studi di China, melaporkan setelah wabah dimulai di Wuhan, 14 persen kucing di daerah itu ditemukan memiliki antibodi virus corona tersebut.

Sementara di Hong Kong, sebuah penelitian baru-baru ini memeriksa 17 ekor anjing dan 8 ekor kucing yang diambil dari keluarga dengan salah satu yang menderita sakit Covid-19.

Dalam kelompok itu, dua anjing dinyatakan positif, meski salah satunya menunjukkan infeksi virus yang lemah. Sedangkan kucing-kucing itu tidak positif terinfeksi pada pengujian terbaru.

Baca juga: Kasus Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Corona

Jane Sykes, seorang profesor kedokteran hewan kecil di University of California, Davis School of Veterinary Medicine mengutip laporan yang jauh lebih besar dari laboratorium hewan, IDEXX.

Penelitian di laboratorium itu melibatkan 4.000 sampel yang diambil dari anjing, kucing dan kuda. Namun, tidak ada hewan yang menunjukkan adanya infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.

Seekor kucing berbaring di meja di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.AFP/ED JONES Seekor kucing berbaring di meja di Kafe 2 Cats cat di Seoul, Korea Selatan, 2 April 2020. Akibat virus corona, sejumlah bisnis di Korea Selatan mulai merugi menyusul pemberlakukan jarak sosial dan tinggal di rumah kepada warga. Namun kafe hewan tetap harus menjaga keberlangsungan hidup hewan meskipun sepi pengunjung.

Sampel dikumpulkan dari hewan di Amerika Serikat dan Korea Selatan selama periode empat minggu, dimulai pada 14 Februari.

"Ada banyak tekanan di dunia dan ikatan manusia-hewan sangat penting. Kita seharusnya menikmati hewan peliharaan kita, daripada takut pada mereka," kata Sykes.

Langkah kurangi risiko penularan virus

Sykes dan O'Quin, merekomendasikan langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kecil penularan virus corona antara manusia dan hewan peliharaan mereka, yakni sebagai berikut.

  1. Hewan peliharaan dapat dirawat di bagian lain rumah
  2. Minta orang lain untuk merawat hewan peliharaan di rumah
  3. Jika tidak ada orang lain yang merawat, orang yang terinfeksi Covid-19 harus memakai masker
  4. Cuci tangan sebelum dan sesudah memberi makan hewan peliharaan
  5. Disarankan agar orang-orang tidak membiarkan hewan peliharaan menjilati mereka.

Baca juga: 32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona

Meskipun risiko penyebaran virus corona antara hewan peliharaan dan manusia sangat rendah, kata O'Quin, tindakan pencegahan perlu dilakukan.

Jika pemilik hewan peliharaan mengkarantina diri mereka sendiri, mereka juga harus mengkarantina kucing mereka di dalam rumah.

O'Quin menambahkan apabila tidak sedang sakit atau terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19, maka Anda dapat berinteraksi dengan kucing atau hewan peliharaan Anda seperti biasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com