Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Darah Baru ini Bisa Deteksi 50 Jenis Kanker, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 07/04/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah studi dilakukan terhadap ribuan orang dengan mengetes sampel darah mereka untuk mendeteksi kanker.

Dalam studi tersebut, melansir Science Daily, Selasa (7/4/2020), tes darah baru yang diujikan kepada ribuan orang itu mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker, serta lokasinya di dalam tubuh.

Hasil penelitian itu diklaim oleh Dana-Farber Cancer Institut dan Mayo Clinic sebagai tes darah dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Oncology ini menunjukkan tes ini mengidentifikasi beberapa kanker berbahaya.

Baca juga: Studi Temukan, Pasien Kanker Lebih Rentan Terinfeksi Corona

Sejumlah kanker berbahaya ini, bahkan tidak dapat terdeteksi dengan pendekatan standar melalui skrining.

Tes darah baru ini dapat memainkan peran penting dalam deteksi dini kanker. Sebab, deteksi dini sangat penting perannya dalam keberhasilan perawatan pada pasien kanker.

Tes tersebut dikembangkan oleh GRAIL, Inc., dari Menlo Park, California. Tes darah tersebut juga menggunakan sekuensi generasi berikutnya.

Gunanya untuk menganalisa pengaturan unit kimia yang disebut kelompok metil pada DNA sel kanker.

Baca juga: Ilmuwan AS Kembangkan Tes Darah Deteksi Antibodi terhadap Virus Corona

Mengikuti bagian-bagian tertentu dari DNA, kelompok-kelompok metil ini membantu mengontrol apakah gen aktif atau tidak aktif.

Dalam sel kanker, penempatan kelompok metil atau pola metilasi, seringkali sangat berbeda dari sel normal.

Di mana sampai pola metilasi abnormal bahkan lebih khas dari sel kanker daripada mutasi genetik.

Ketika sel-sel tumor mati, DNA mereka, dengan kelompok-kelompok metil yang melekat dengan kuat, bermuara di dalam darah, di mana ia dapat dianalisis dengan tes baru.

"Riset kami sebelumnya menunjukkan tes berbasis metilasi mengungguli pendekatan sekuensi DNA tradisional untuk mendeteksi berbagai bentuk kanker dalam sampel darah," kata Geoffrey Oxnard, MD, co-lead penulis penelitian dengan Minetta Liu, MD, dari Mayo Clinic.

Tes darah dapat deteksi dini kanker

Oxnard menambahkan hasil penelitian ini menunjukkan tes darah tersebut menjadi cara yang layak memindai berbagai jenis kanker pada manusia.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan tes untuk menganalisis DNA bebas sel, yakni DNA dari sel normal dan kanker yang telah memasuki aliran darah setelah kematian sel.

Oxnard menjelaskan analisis DNA itu dilakukan dalam 6.689 sampel darah, termasuk 2.482 dari orang yang didiagnosis dengan kanker dan 4.207 dari orang tanpa kanker.

Baca juga: Deteksi Dini Tingkatkan Angka Harapan Hidup Pasien Kanker, Kok Bisa?

Sampel dari pasien dengan kanker mewakili lebih dari 50 jenis kanker, termasuk payudara, kolorektal, kerongkongan, kantong empedu, kandung kemih, ovarium, kepala dan leher, paru-paru, leukemia limfoid, multiple myeloma, dan kanker pankreas.

Spesifiksi dari keseluruhan tes darah ini adalah 99,3 persen yang artinya, hanya 0,7 persen dari hasil yang salah mengindikasikan adanya kanker.

Ketika kanker terdeteksi, lebih dari 90 persen kasus, tes darah tersebut mengidentifikasi dengan benar organ atau jaringan di mana kanker itu berasal.

Baca juga: Imunoterapi Terbukti Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker

Informasi penting ini dapat digunakan untuk menentukan bagaimana penyakit didiagnosis dan ditangani dengan baik.

"Hasil kami menunjukkan, pendekatan ini untuk menguji DNA bebas sel kanker dalam darah dapat mendeteksi berbagai jenis kanker pada hampir semua tahap penyakit," jelas Oxnard.

Dengan pendekatan spesifik maupun sensitivitas atau kepekaan yang diperlukan untuk tes kanker pada level populasi.

Tes darah ini, kata Oxnard, dapat menjadi bagian penting dari uji klinis untuk deteksi dini kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com