Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menderita TBC, Ketahui Larangan dan Imbauan Makanan dari Ahli

Kompas.com - 29/03/2020, 10:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat seseorang menderita suatu penyakit, hal yang cenderung dipertanyakan adalah apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan sebagai seorang pasien, terutama makanan.

Termasuk dalam menghadapi derita penyakit Tuberkulosis (TB/ TBC). Namun, untungnya ternyata tidak begitu banyak larangan untuk mengkonsumsi makanan bagi penderita TBC.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr Annisa Sutera Insani SpP.

Baca juga: Penyakit TBC, Begini Diagnosis hingga Lama Pengobatannya

Kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020), Anisa mengatakan pasien TBC bukan tergolong pasien yang punya banya pantangan atau larangan dalam berbagai hal, termasuk makanan dan tindakan.

Makan atau minum apapun secara tidak berlebihan dan demi meningkatkan nafsu makan pasien TBC menjadi hal yang penting.

“Pasien TB gak ada pantangan, makan apapun bagus untuk asupan gizinya, apalagi yang tinggi kalori dan tinggi protein, karena biasanya orang TB itu kurus,” ujar dia.

Baca juga: TBC Penyakit Menular, Begini Cara Penularan dan Kiat Mencegahnya

Justru banyaknya asupan makanan akan diproses oleh tubuh menjadi energi yang dibutuhkan, akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien dalam melawan bakteri penyebab TBC itu.

Berikut beberapa jenis makanan mengandung protein tinggi.

  • Telur
  • Kacang almond
  • Dada ayam
  • Gandum
  • Yogurt
  • Susu
  • Daging sapi
  • Udang
  • Ikan Tuna

Sementara, Anda sebagai pasien TBC harus selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai apa saja yang sebaiknya Anda konsumsi ataupun tidak, terutama bagi Anda yang juga memiliki penyakit komorbit lainnya.

Adapun, hal yang paling dianjurkan oleh dokter untuk pasien TB adalah selalu menggunakan masker saat berbincang dengan orang lain, supaya tidak menularkan bakteri penyebab TB.

“Penularan TB ini ya bisa dari droplet,” kata dia.

Masa inkubasi seseorang terinfeksi TBC ini adalah 14 hari. Jika dalam waktu itu Anda memiliki gejala setidaknya batuk, sesak napas ataupun demam, sebaiknya segeralah periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Bagaimana Penanganan TBC di Indonesia?

Serta, upayakan untuk dapat memisahkan peralatan pribadi pasien, seperti handuk, peralatan makan dan juga peralatan mandi pasien TBC dengan orang lain termasuk keluarga sekalipun.

Hal ini berlaku bukanlah hanya pada pasien TBC yang sedang di rawat di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan saja.

Akan tetapi juga berlaku saat pasien TBC berada di rumah dalam masa periode pengobatannya yaitu minimal enam bulan dan bisa jadi sampai satu tahun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com