Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukabumi Gempa Lagi, Tak Ada Kaitan dengan Lindu Sebelumnya

Kompas.com - 23/03/2020, 07:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatam M 3,5 yang terjadi Minggu (22/3/2020) pagi, mengguncang Kota Sukabumi dan terasa di Pelabuhan Ratu.

Menurut analisis BMKG, gempa ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif Cimandiri.

Gempa itu terjadi tepat pukul 10.48 WIB, dengan episenter terletak pada koordinat 7,07 LS dan 106,56 BT tepatnya di darat pada jarak 44 km Barat Daya Kota Sukabumi, pada kedalaman 2 km.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Warung Kiara, dan Kecamatan Simpenan.

Getaran yang dirasakan itu berskala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Patut disyukuri bahwa guncangan gempa ini tidak menyebabkan terjadinya kerusakan," kata Daryono.

Baca juga: Hingga Sore Ini, 37 Gempa Susulan Guncang Bali dan Lombok

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa kemarin siang merupakan jenis gempa kerak dangkal atau disebut shallow crustal earthquake, yaitu akibat aktivitas Sesar Cimandiri.

Apakah ada kaitan antara gempa kemarin dan gempa Kalapanunggal yang terjadi pada beberapa hari lalu?

Dijelaskan Daryono, pembangkit atau sumber gempa kemarin berbeda dengan sumber gempa magnitudo M 5,1 yang mengguncang Kabuptaen Sukabumi, serta menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal dan sekitarnya pada 10 Maret 2020 lalu.

"Saat itu gempa dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik yang lokasinya di sebelah barat sesar Cimandiri," ujar dia.

Untuk diketahui, di wilayah Sukabumi dan sekitarnya memang memiliki dua sesar aktif yaitu sesar Citarik dan Cimandiri.

Sesar Citarik memiliki orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan Ratu, Bogor, hingga Bekasi.  

Sesar ini masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser atau mendatar mengiri atau sinistral strike slip.

Sementara itu, sesar Cimandiri memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.

"Sesar ini cukup aktif dengan mekanisme sama dengan Sesar Citarik," tuturnya.

Baca juga: BMKG: Sesar 2 Gempa Sukabumi Beda dengan Simulasi Megathurst

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com