KOMPAS.com - Jenderal Direktur WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyoroti kekurangan alat pelindung diri yang dialami berbagai negara.
Dalam konferensi pers terkait Covid-19 di Jenewa, Jumat (27/3/2020); Ghebreyesus menyebut kekurangan APD global dan kronis telah menjadi ancaman paling darurat dalam upaya menyelamatkan nyawa banyak orang dari wabah virus corona.
WHO sendiri telah mengirimkan hampir 2 juta APD ke 74 negara, dan berencana mengirimkannya lagi ke 60 negara lainnya. Akan tetapi, ini jelas tidak cukup.
Ghebreyesus mengatakan, masalah ini hanya bisa diselesaikan dengan kerja sama internasional dan solidaritas internasional.
Baca juga: WHO: Pandemi Covid-19 Meningkat Pesat, Ini yang Harus Dilakukan
"Ketika petugas kesehatan terancam, kita semua terancam," ujarnya.
Dia berkata bahwa pada hari sebelumnya, dia telah berbicara kepada para pemimpin dari negara-negara G20 yang juga termasuk Indonesia.
"Pesan saya tiga kali lipat: kita harus melawan, bersatu dan menyala," kata Ghebreyesus.
Pertama adalah melawan virus ini dengan semua kemampuan yang kita miliki.
Kedua adalah bersatu melawan pandemi bersama-sama karena tidak ada satu negara pun yang bisa melawan wabah virus corona sendirian.
Ketiga, menyalakan kehebatan dan inovasi industri G20 untuk memproduksi dan mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa.
Baca juga: WHO Ubah Social Distancing Jadi Physical Distancing, Apa Maksudnya?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan