Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Kanker Tenggorokan: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahan

Kompas.com - 26/03/2020, 08:57 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber
  • Batuk
  • Perubahan suara, seperti serak atau tidak dapat berbicara dengan jelas
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri telinga
  • Benjolan atau luka yang tidak sembuh
  • Sakit tenggorokan
  • Berat badan yang turun drastis

Penyebab

Seseorang berisiko terkena kanker tenggorokan ketika ada perubahan gen (mutasi) dalam sel di tenggorokannya.

Mutasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.

Tidak ada penyebab pasti yang menyebabkan perubahan ini. Tetapi ada beberapa hal yang meningkatkan risiko terjadinya mutasi tersebut. Di antaranya adalah:

  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan yang menahun
  • Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).
  • Jenis kelamin. Berdasarkan penelitian, risiko kanker tenggorokan lebih tinggi pada pria dibanding wanita
  • Human Papilloma Virus (HPV) yang biasanya ditularkan melalui aktivitas seksual.
  • Kurang asupan buah dan sayur.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kanker tenggorokan, dokter akan merekomendasikan:

  • Pemeriksaan dengan alat khusus yang disebut endoskop untuk melihat lebih dekat kondisi tenggorokan. Kamera kecil di ujung endoskopi akan mentransmisikan gambar ke layar video, sehingga dokter dapat mengamati tanda-tanda kelainan tenggorokan.
  • Pemeriksaan laringoskopi yang menggunakan laryngoscope. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk memeriksa pita suara.
  • Mengambil sampel jaringan untuk diuji lebih lanjut, jika kelainan ditemukan selama endoskopi atau laringoskopi. Prosedur pengambilan sampel (biopsi) ini akan dilakukan melalui pembedahan dan bertujuan untuk memastikan apakah kelainan yang ditemukan tersebut ganas (kanker) atau penyakit yang lain. Diagnosis kanker tenggorokan hanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan jaringan biopsi.
  • Tes pencitraan. Tes ini termasuk X-ray, Computerized Tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomography (PET). Pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter untuk menentukan tingkat kanker di luar permukaan tenggorokan atau kotak suara.

Setelah kanker tenggorokan didiagnosis, langkah selanjutnya adalah menentukan sejauh mana (stadium) kanker, yakni antara stadium I sampai IV.

Setiap subtipe kanker tenggorokan memiliki kriteria tersendiri untuk setiap tahap.

Secara umum, kanker tenggorokan stadium I menunjukkan tumor yang lebih kecil, sedangkan tahap selanjutnya menunjukkan kanker yang lebih serius.

Baca juga: Selain Hindari Kanker Paru, Ini Manfaat Berhenti Merokok

Pengobatan

Pengobatan tergantung pada lokasi kanker, seberapa serius kanker tersebut (stadium), dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.

Dalam beberapa kasus, mungkin penderita memerlukan lebih dari satu jenis perawatan:

1. Terapi Radiasi

Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi dari sinar-X atau sumber lain untuk membunuh sel-sel kanker. Untuk kanker stadium dini mungkin terapi ini cukup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com