KOMPAS.com - Asam urat dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar sendi, yang kerap kita sebut sebagai encok. Saat kondisi darah mengandung asam urat tinggi, kristal terbentuk dan menumpuk di dalam dan di sekitar sendi. Hingga akhirnya berakibat menimbulkan radang sendi atau encok.
Asam urat diproduksi ketika tubuh memecah bahan kimia yang disebut purin. Sebenarnya purin terjadi secara natural oleh tubuh, namun purin juga ditemukan pada beberapa makanan.
Oleh karena itu, melakukan diet asam urat dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah. Diet ini bukan untuk menyembuhkan, namun dapat mengurangi risiko encok serta memperlambat kerusakan pada sendi.
Baca juga: Asam Urat, dari Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan
Melansir Mayo Clinic, orang yang memiliki encok tetap harus menjalani pengobatan medis meskipun telah menerapkan diet ini.
Diet asam urat dirancang untuk membantu Anda mendapatkan berat badan serta pola makan yang sehat. Selain itu juga membantu Anda menghindari makanan yang mengandung purin dan merekomendasikan beberapa makanan yang dapat mengontrol kadar asam urat dalam darah.
1. Karbohidrat kompleks
Anda dapat memakan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian yang mengandung karbohidrat kompleks. Hindari makanan dan minuman dengan sirup jagung fruktosa tinggi serta batasi konsumsi jus buah dengan pemanis alami.
2. Air mineral
Perbanyak minum air mineral agar tetap terhidrasi dengan baik
3. Protein
Protein dapat diperoleh dari daging dan unggas tanpa lemak, susu rendah lemak, dan berbagai sumber protein lainnya.
4. Sayuran dengan purin tinggi
Penelitian menemukan bahwa sayuran dengan kandungan purin tinggi, seperti asparagus dan bayam, tidak memberikan risiko asam urat.
5. Vitamin C
Vitamin C mungkin dapat membantu mengurangi risiko asam urat. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait pengonsumsian suplemen vitamin C 500 miligram dalam rencana diet atau pengobatan Anda.
6. Kopi
Sebagian penelitian menunjukkan mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang, khususnya kopi dengan kafein biasa, dapat mengurangi risiko asam urat. Akan tetapi, kopi mungkin tidak dianjurkan jika Anda memiliki masalah kesehatan lainnya. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai jumlah kafein yang baik untuk Anda.
Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat, Mungkinkah Cegah Kerusakan Otak di Masa Tua?
7. Buah ceri
Beberapa penelitian menemukan buah ceri baik untuk mengurangi risiko asam urat.
1. Makanan dengan jumlah kalori tinggi
Memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko encok. Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi jumlah kalori dan kurangi berat badan, meskipun tidak melakukan diet purin, agar kadar asam urat berkurang sehingga risiko encok juga berkurang.
Menurunkan berat badan juga dapat mengurangi stres pada sendi.
2. Lemak jenuh
Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, khususnya pada daging merah, unggas, dan produk susu berlemak tinggi.
3. Daging merah
Batasi jumlah konsumsi daging sapi, domba, dan babi.
4. Organ dalam hewan dan grandular
Hindari organ dalam seperti hati dan ginjal serta makanan grandular seperti roti manis yang memiliki kadar purin tinggi dan berkontribusi terhadap kadar asam urat darah tinggi.
5. Seafood
Beberapa jenis seafood seperti ikan teri, kerang, sarden, dan tuna mengandung purin yang tinggi. Akan tetapi, secara keseluruhan manfaat dari ikan lebih banyak daripada risikonya. Porsi ikan dalam jumlah sedang dapat menjadi bagian dari diet asam urat.
6. Alkohol
Bir dan minuman keras yang disuling dapat memicu peningkatan risiko asam urat dan serangan encok yang berulang. Hindari mengonsumsi alkohol saat merasa sakit dan batasi jumlah konsumsi alkohol, khususnya bir.
7. Makanan dan minuman manis
Batasi atau hindari konsumsi makanan tinggi gula seperti sereal manis, roti, dan permen, serta minuman manis seperti jus buah pemanis alami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.