Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Wabah Virus Corona, Ini 10 Alasan Anda Tidak Perlu Panik

Kompas.com - 14/03/2020, 13:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

7. Virusnya bisa disapu bersih

Virusnya bisa secara efektif dimatikan dari permukaan-permukaan dengan menggunakan cairan etanol (alkohol 62-71%), hydrogen peroxide (0,5% hydrogen peroxide) atau sodium hypochlorite (0,1% bleach), dalam waktu hanya semenit. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air juga cara yang paling efektif untuk menghindari penularan.

8. Sains sedang mendalaminya di seluruh dunia

Saat ini adalah zaman sains internasional saling bekerja sama. Dalam waktu hanya dalam sebulan, 164 artikel bisa di akses di PubMed untuk Covid-19 atau SARS-Cov-2, demikian juga dengan banyaknya artikel yang belum tertinjau.

Mereka adalah studi awal pada vaksin-vaksin, penanganan, epidemiologi, genetis dan filogeni, diagnosa, dan aspek-aspek klinis serta lain-lainnya.

Artikel-artikel ini ditulis oleh sekitar 700 penulis dan disalurkan ke seluruh dunia. Hal ini adalah sains kooperatif, bebas untuk dibagikan. Pada 2003 ketika epidemi SARS, dibutuhkan lebih dari setahun setengah untuk mencapai setengah jumlah artikel tersebut.

Ditambah lagi, kebanyakan jurnal-jurnal ilmiah telah membuat publikasi-publikasi bebas untuk di akses untuk topik coronavirus.

9. Sudah ada prototipe vaksin

Kemampuan kita untuk membuat sebuah vaksin baru sangat spektakuler. Sudah ada delapan proyek yang sedang berlangsung untuk mencari vaksin coronavirus yang baru. Ada kelompok-kelompok yang mengerjakan proyek-proyek vaksinasi untuk virus-virus serupa.

Kelompok vaksin dari University of Queensland di Australia, telah mengumumkan bahwa mereka sudah mengerjakan sebuah prototipe menggunakan teknik yang dinamakan “molecular clamp”, sebuah teknologi yang menakjubkan.

Ini hanya sebuah contoh yang bisa membuat pembuatan vaksin pada masa depan menjadi lebih cepat. Prototipe vaksin ini akan segera di tes ke manusia.

10. Percobaan antivirus sedang berlangsung

Vaksin berguna untuk mencegah. Saat ini, mengobati orang-orang yang sudah sakit adalah penting. Ada lebih dari 80 percobaan klinis yang menganalisis pengobatan coronavirus. Ini adalah antivirus yang telah digunakan untuk infeksi-infeksi lain, yang sudah disetujui dan terbukti aman.

Salah satu anti virus yang sudah diuji coba pada manusia adalah remdesivir, sebuah anti virus dengan spektrum luas yang masih dalam penelitian yang sudah diuji coba melawan Ebola dan SARS/MERS.

Kandidat lainnya adalah chloroquine, sebuah anti-malaria yang juga punya kekuatan hebat melawan virus.

Kita tahu bahwa chloroquine memblokir infeksi virus dengan meningkatkan pH endosome, yang diperlukan pada saat virus berfusi/bergabung dengan sel, sehingga menghalangi jalan masuknya. Kandungan ini telah terbukti memblokir coronavirus in vitro (di luar organisme hidup) dan sudah digunakan untuk pasien pengidap pneumonia coronavirus.

Percobaan-percobaan lain didasarkan pada penggunaan oseltamivir (yang digunakan untuk melawan virus influenza), interferon-1b (protein dengan fungsi anti virus), antiserum dari orang-orang yang telah sembuh atau antibodi monoclonal untuk menetralkan virus.

Terapi baru telah diusulkan dengan melibatkan zat penghalang seperti baricitinibine, yang dipilih oleh kecerdasan buatan (AI).

Pandemi flu pada 1918 menyebabkan kematian 25 juta orang dalam waktu kurang dari 25 pekan. Akankah kita mengalami hal serupa? Sepertinya tidak; persiapan kita belum pernah sebagus ini dalam memerangi sebuah pandemi.

Ignacio López-Goñi

Catedrático de Microbiología, Universidad de Navarra

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Coronavirus: 10 alasan mengapa Anda tidak perlu panik". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com