Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Corona dengan Tak Menyentuh Wajah, tapi Kenapa Sulit Dilakukan?

Kompas.com - 09/03/2020, 08:41 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Wabah virus corona Wuhan telah menjadi kepanikan global. Semua orang di seluruh dunia pun mencari cara untuk melindungi diri dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Telah disampaikan pejabat kesehatan di seluruh dunia, masker wajah adalah hal yang sia-sia untuk mencegah penyebaran penyakit atau melindungi diri.

Sebagai gantinya, ahli menyarankan untuk sering cuci tangan dengan sabun dan berhenti menyentuh hidung, mata, juga mulut.

Berbicara tentang memegah wajah, sepertinya kebiasaan yang dianggap sepele ini sulit dihentikan. Kenapa demikian?

Baca juga: WNI di Singapura Positif Corona, KBRI Minta Hindari Tempat Ramai

Menurut Kevin Chapman, seorang psikolog dan direktur Kentucky Center Anxiety and Related Disorders, kecenderungan menyentuh wajah sendiri adalah kebiasaan yang sangat manusia.

Dia berkata, menyentuh wajah sendiri tanpa sadar menandakan bahwa Anda sadar atas keberadaan diri.

"Kesadaran diri di tempat umum menunjukkan bahwa kita sadar tentang diri sendiri dari sudut pandang orang lain, yang tak pelak muncul selama terjadi interaksi sosial," ujar Chapman dilansir Business Insider, Jumat (6/3/2020).

Sebuah riset yang terbit April 2014 menyarankan bahwa menyentuh wajah sendiri dapat mengatur stres dan pembentukan memori.

Nah untuk alasan kenapa menyentuh wajah sendiri sulit dilakukan, ini karena hal tersebut sudah dimulai sejak kecil dan tanpa disadari menjadi kebiasaan.

Inilah yang membuat kebiasaan menyentuh wajah sulit dihentikan meski bertujuan untuk menjaga kesehatan.

"Secara psikologis, kebanyakan individu tidak menganggap bahwa menyentuh wajah dapat memicu kontaminasi dari berbagai penyakit yang merugikan kesehatan," imbuh Chapman.

Chapman mengatakan, bersikeras pada diri sendiri untuk tidak menyentuh wajah biasanya tidak akan membantu. Pasalnya, terlalu menekan pikiran tidak membantu menekan kebiasaan yang sudah terbentuk sejak lama.

Sejumlah siswa mengikuti peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bersama relawan kesehatan dari Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.dok. Dompet Dhuafa Sejumlah siswa mengikuti peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia bersama relawan kesehatan dari Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Sebagai gantinya, Chapman menyarankan untuk melakukan pendekatan flesksibel.

"Daripada mengatakan pada diri sendiri, saya tidak akan menyentuh wajah sama sekali hari ini. Lebih baik katakan, saya harus lebih sadar saat menyentuh wajah," katanya.

Sebab, dengan kita sadar telah menyentuh wajah, ini akan menjadi kontrol untuk diri sendiri.

Baca juga: Update Virus Corona 8 Maret: 103 Negara Terinfeksi, 60.192 Sembuh

Sementara itu, Denise Cummins seorang ilmuwan kognitif yang meneliti pikiran dan pengambilan keputusan menyarankan untuk menggenggam bola stres atau menyilangkan tangan sehingga tangan kita tidak bebas menyentuh wajah.

Selain menghentikan kebiasaan menyentuh wajah, CDC AS juga menganjurkan untuk cuci tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik, tinggal di rumah saat sakit, dan menghindari kontak dekan dengan orang sakit untuk melindungi diri dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com