Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Bagaimana Google Trends Bisa Bantu Monitoring Demam Berdarah?

Kompas.com - 28/01/2019, 18:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada sistem surveilans penyakit, variabel yang penting lainnya adalah karakteristik orang, seperti kelompok umur, jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan faktor demografis lain.

Potensi data digital

Berbagai hasil penelitian mengenai penyakit menular lain seperti Zika, influenza, chikungunya, dan penyakit tidak menular seperti kankermenunjukkan potensi Google Trends untuk pemantauan penyakit. Kami berharap penelitian-penelitian ini menjadi referensi pembuatan kebijakan surveilans penyakit di era digital.

Tidak tersedianya data karakteristik orang bisa diatasi melalui pemanfaatan mahadata BPJS Kesehatan. Sistem elektroniknya yang menghimpun 215 juta peserta dan transaksi kesehatan di lebih dari 23 ribu fasilitas kesehatan dapat dipadukan untuk surveilans DBD.

Saat ini, sekitar 3 juta orang yang telah mengunduh aplikasi mobile JKN dari BPJS Kesehatan. Jika di app tersebut tersedia fitur pencarian informasi kesehatan berbasis Google, kesenjangan data individu dalam Google Trends dapat teratasi.

Dalam konteks kebijakan berbasis bukti, salah satu tugas pemegang kebijakan adalah menerima bukti ilmiah, kemudian meneliti dan mengonfirmasi dengan bukti di lapangan. Memadukan Google Trends dengan sistem surveilans DBD diharapkan dapat memperkuat kebijakan sistem kewaspadaan dini dan program pencegahan DBD.

Pepatah bilang, lebih baik sedia payung sebelum hujan. Apalagi di musim hujan yang kondusif untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes pembawa virus dengue.

Atina Husnayain

Assistant Researcher at Department of Biostatistics, Epidemiology, and Population Health, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Anis Fuad

Lecturer, Department of Biostatistics, Epidemology and Population Health, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Artikel ini dipublikasikan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia dari judul asli "Menggunakan Google Trends untuk dukung sistem monitoring demam berdarah, bagaimana caranya?". Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.


 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com