Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Bekol: Tanaman Ikonik Baluran yang Memiliki Segudang Manfaat

Oleh: Melisnawati H. Angio, M. Si

PERJALANAN riset ekplorasi biji membawa kami menyusuri setiap sudut Taman Nasional untuk mengumpulkan biji-bijian dari tanaman yang tumbuh di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Setiap jengkal kawasan memiliki ciri khas keragaman tanaman sendiri dengan pesona alam yang berbeda.
Namun tidak dipungkiri jika memang area kawasan savana yang dinobatkan sebagai padang rumput terluas sepulau Jawa memiliki daya tarik tersendiri.

Bagaimana tidak, jika setelah melewati gerbang masuk dan hutan evergreen kita seolah-olah memasuki dunia yang berbeda.

Hamparan padang rumput dengan latar belakang keindahan Gunung Baluran ditambah dengan kawanan hewan yang tidak terusik dengan kehadiran kita seakan memperkuat julukan Taman Nasional Baluran sebagai African van Java.

Sekilas jika kita amati lagi, kawasan savana bukan hanya didominasi oleh tanaman rerumputan tetapi juga didominasi oleh pohon kecil yang tinggi dan bentuknya hampir seragam.

Dari hasil informasi pendamping lapangan, nama kawasan savana bekol diambil dari nama pohon kecil tersebut, pohon bekol begitu penduduk lokal menamai tanaman ini.

Bekol atau yang dikenal juga dengan nama popular Indonesia “Bidara upas”, “Bidara laut” yang memiliki nama ilmiah Ziziphus mauritiana Lamk.

Bekol merupakan salah satu tumbuhan anggota suku Rhamnaceae yang penyebaran habitat alaminya di Indonesia meliputi daerah Jawa dan Bali tapi bisa dijumpai dibeberapa daerah di Indonesia seperti Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Tanaman bekol tumbuh baik pada dataran rendah dengan ketinggian dibawah 400 mdpl serta menyukai kondisi tanah yang kering.

Bekol memiliki perawakan pohon kecil berkayu dengan tinggi antara 5 – 14 meter, tajuk lebar, ranting berduri dan kondisi kulit batang yang pecah.

Buah bekol memiliki daging buah yang tebal dengan rasa manis sedikit masam sehingga tidak salah jika buah bekol memjadi makanan favorit monyet dan burung yang ada di Taman Nasional Baluran.

Namun biji bekol memiliki kulit biji yang keras sehingga membuat tanaman bekol menjadi sulit untuk tumbuh dan dibudidayakan.

Selain menjadi panganan hewan, buah bekol ternyata bisa dikonsumsi oleh manusia baik secara langsung ataupun digunakan sebagai obat tradisional serta berpotensi sebagai sumber obat herbal modern di masa depan.

Hal ini didukung dengan beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa baik buah dan biji bekol memiliki kandungan senyawa saponin yang mampu memberikan efek penenang pada system saraf sehingga mampu meningkatkan kualitas tidur.

Tingginya kandungan serat pada buah juga memberikan manfaat sebagai sumber serat alami yang baik untuk pencernaan.

Selain itu, kandungan vitamin C yang terkandung dala buah bekol juga memberikan manfaat bagi Kesehatan kulit dan imun tubuh.

Tidak kalah penting, kandungan kalsium, potassium, besi dan fosfor yang terkandung dalam buah bekol dapat membantu mempertahankan tekanan darah dalam kondisi norma, memperlancar sirkulasi darah serta memjaga kekuatan tulang.

Tak hanya sampai disini, hasil penelitian pada mencit menunjukkan jika ektrak buah bekol mampu membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan sehingga berpotensi untuk menjadi kandidat obat demensia.

Bukan hanya buah, dari hasil penelitian Yudisthiro (2022) menunjukkan jika terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun bekol pada mencit yang diberi alkohol menunjukkan perbaikan fungsi hati akibat pengaruh buruk alkohol.

Manfaat lainnya juga ditunjukkan oleh penelitian Kamila (2019) dimana ekstrak daun bekol mampu mencegah pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada kulit.

Tingginya beragam kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam bagian tanaman bekol tidak serta membuat tanaman ini dikonsumsi secara berlebihan. Sama halnya dengan obat herbal lainnya, bekol memiliki beberapa efek samping yang mungkin bisa menyebabkan sedikit rasa tidak nyaman bagi penggunanya.

Sensasi seperti kembung bisa terjadi karena serat selulosa yang sulit untuk dicerna. Selain itu rasa buah yang sedikit masam bisa menyebabkan peningkatan asam lambung bagi penderita gerd dan maag.

Sehingga disarankan bagi pengidap penyakit tertentu agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika berencana mengkonsumsi buah bekol.

Melisnawati H. Angio, M. Si
Peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan – BRIN

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/20/110000223/mengenal-bekol--tanaman-ikonik-baluran-yang-memiliki-segudang-manfaat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke