Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

KOMPAS.com - Siklon tropis adalah salah satu fenomena alam, salah satunya yang sedang melanda wilayah Indonesia saat ini yaitu Siklon Tropis Koinu.

Dampak Siklon Tropis Koinu ini memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia.

Salah satu dampak yang signifikan dari siklon tropis ini adalah peningkatan curah hujan yang dapat mengakibatkan hujan lebat di berbagai daerah.

Menurut informasi yang dilansir dari akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siklon Tropis Koinu terdeteksi muncul di Laut Filipina bagian timur, sebelah timur Filipina pada 1 Oktober 2023.

BMKG mencatat pentingnya pemantauan dan peringatan dini cuaca dari potensi dampak yang disebabkan oleh siklon tropis seperti Koinu.

Sebab, dampak Siklon Tropis Koinu diperkirakan dapat berpotensi signifikan terhadap cuaca dan kondisi lingkungan di sekitarnya.

Siklon tropis tersebut terpantau memiliki kecepatan angin hingga 55 Knots dan tekanan udara minimum 985 Mb bergerak ke arah Barat Laut.

Siklon Tropis Koinu memiliki dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.

Dampak siklon tropis

Lantas, apa saja dampak siklon tropis terhadap wilayah di Indonesia?

Indonesia memang bukanlah wilayah yang secara langsung berada dalam lintasan siklon tropis, seperti yang dikutip dari BMKG pada Senin (2/10/2023).

Namun, keberadaan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, terutama yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat Laut, Samudra Hindia Tenggara, dan wilayah sekitar Australia, memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan pola cuaca di Indonesia.

Perubahan pola cuaca akibat siklon tropis ini menghasilkan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia.

Dampak tidak langsung dari adanya siklon tropis dapat mencakup beberapa aspek, antara lain.

1. Daerah pengumpulan angin

Siklon tropis yang terbentuk di perairan utara atau barat Australia seringkali menyebabkan pembentukan daerah pengumpulan angin di sekitar wilayah seperti Jawa, Laut Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Banda, Laut Timor, hingga Laut Arafuru.

Dampak siklon tropis di daerah pengumpulan angin tersebut dapat menghasilkan awan-awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan lebat di wilayah-wilayah tersebut.

2. Daerah belokan angin

Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara, terkadang dapat mengakibatkan pembentukan daerah belokan angin di sekitar selatan Sumatra atau barat Jawa.

Daerah belokan angin ini juga dapat menyebabkan pembentukan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan lebat di wilayah-wilayah tersebut.

3. Daerah defisit kelembaban

Saat terjadi siklon tropis di perairan sebelah utara Sulawesi atau di Laut Cina Selatan, seringkali teramati penurunan curah hujan di wilayah utara Sulawesi atau Kalimantan.

Kendati belum ada penelitian yang mendalam mengenai fenomena ini, namun ada dugaan bahwa siklon tropis tersebut menyerap kelembaban udara yang berada dalam radius tertentu di sekitarnya, termasuk di atmosfer di atas Kalimantan dan utara Sulawesi.

Hal ini dapat menyebabkan udara di wilayah tersebut menjadi kering dan kondisi cuacanya cenderung cerah.

Dengan demikian, walaupun Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis, keberadaan siklon tropis di sekitarnya tetap memiliki dampak yang cukup besar pada pola cuaca di wilayah ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/03/093000723/apa-saja-dampak-siklon-tropis-terhadap-wilayah-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke